Tentang Hidup Saya

Tentang Rizqi, Saya harus berusaha supaya bisa menyantuni anak yatim, dhu'afa', shodaqoh, wakaf, jariyah dengan sebanyak-banyaknya
Tentang ajal, kematian adalah sesuatu yang paling dekat dengan saya, maka saya harus mempersiapkan diri untuk menyambutnya.
Tentang jodoh, dia pasti yang terbaik untuk saya dan saya juga yang terbaik untuk dia, harapannya saya dan dia sama-sama ikhlas, ridho, syukur, qona'ah, sabar, dan saling pengertian.
Tentang masa depan, saya tidak tahu, saya hanya bisa belajar dari masa lalu dan berusaha menjadi yang lebih baik.
Tentang harapan, saya kurang sabar saya hanya minta kepada Allah tergolong mina al-Shobirin, Al-Mukhlishin, Al-Mahbubin, Al-Mardliyyin, Al-Sholihin.
Tentang orang lain, mereka sebagai obyek pendidikan, jika saya tidak mau dilukai saya harus tidak boleh melukai, saya harus menghargai, tidak merendahkan karena belum tentu saya lebih baik dari mereka.
ALLAHU MA'II, ALLAHU NAADHIRII, ALLAHU SYAAHIDII.

Kamis, 10 Juni 2010

Hanya Dia Yang Tahu 1 (Kekurangan Adalah Kekuatan)

MUQODDIMAH.
Puji syukur tak terhingga dihaturkan kehadirat ilahi robbi yang tidak pernah henti dalam memberi ni’mat serta anugerah kepada sekalian ummat manusia. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah pada baginda rosulullah SAW beserta segenap keluarga dan shahabat. Amma ba’du…..
"ora ono kang ngerentekno ati"
"kejobo kang ngerentekno yoiku Allah"
"ora ono kang ngelakokno rogo"
"kejobo kang ngelakokno yoiku Allah"
"ora ono kang nyenengno pikiran"
"kejobo kang nyenengno yoiku Allah"
"ora ono kang mangkelno ati"
"kejobo kang mangkelno yoiku Allah"
"ora ono kang nyugehno awak-awaan"
"kejobo kang nyugehno yoiku Allah"
"ora ono kang pareng mlarat marang manungso"
"kejobo kang pareng mlarat yoiku Allah"
"ora ono kang ndadekno wong dadi sukses"
"kejobo kang ndadekno sukses yoiku Allah"
"ora ono kang nggegerno donyo"
"kejobo kang nggegerno yoiku Allah"
"ora ono kang ngerubah keadaan alam sak isine"
"kejobo kang ngerubah yoiku Allah"

Kehidupan adalah kenyataan, yang didepan mata itulah realita yang ada dalam diri kita,tak perlu menyesali hal yang sudah ada, itulah kenyataan terbaik,syukur dan semangat menjalani hidup dengan penuh rela adalah cara menuju yang lebih baik,kecewa pasti akan dirasakan setiap hamba,maka jangan terlalu berfikir yang jauh hadapi yang sudah ada dan tetap berusaha.
Malang 26-02-2010
Penulis

Nur Aziz



Insya’
Hidup dalam keluarga yang serba terbatas mempunyai seni tersendiri dalam mengarungi bahtera kehidupan. Pernak pernik kehidupan mulai yang bahagia sampai duka menjadi warna tersendiri. Kuper (kurang pergaulan), kamso (kampungan ter ndeso) adalah efek dari nuansa hidup itu. Keinginan hanya sebatas keinginan, jarang sekali terealisasi atau menjadi kenyataan karena berbagai keterbatasan. Itulah yang dirasakan oleh seorang pemuda yang bernama Abdullah, yang kini beranjak dewasa, ia hidup di desa yang bernama Al-Hajjar, lahirnya bertepatan dengan hari Hurriyyatul Bilad.
Masa kecilnya ia lalui dalam kehidupan yang sangat kental dengan nuansa religi. Abdullah kecil harus aktif sholat, mengaji. Abdullah mengawali hidup dengan ayah yang setiap hari harus dinas di tanah liat penuh dengan tumpukan rumput dan padi. Dan ibu yang setiap hari mulai jam 03 fajar harus sudah pergi memeras keringat demi sesuap nasi untuk Abdullah dan keluarga. Sementara sang kakak sibuk dengan keluarga sendiri.
Menginjak usia MI Abdullah kecil, tetap seperti Abdullah saat mulai balita yaitu hidup mandiri. Tidak ada yang memandikan dan merapikan pakaian saat berangkat sekolah, tidak ada yang menyediakan sarapan untuk nutrisi dan vitamin setiap pagi. Abdulah terus menjadi Abdullah yang hidup mandiri, justru dengan itu ia lebih menikmati meskipun sesekali ia merindukan sang ayah atau sang ibu merapikan pakaian dan memandikannya saat mau berangkat ke sekolah. Ia sadar harus itu yang Abdullah jalani, orang tua mencari nafkah untuk menyambung kehidupannya. Yang ditinggal di meja hanya uang saku yang ketika dibelikan nasi sudah tidak ada sisa untuk uang saku sekolah, sehingga nyaris setiap pagi tidak pernah sarapan.
Abdullah sangat menikmati gaya hidupnya. Ia bisa sekolah, bermain di sawah dan mandi di sungai bersama-sama teman-temannya. Yang menjadi ciri khas Abdullah dibanding teman sebaya yang lain adalah Abdullah tidak pernah nonton TV. Ia bukannya tidak mau menonton TV, hal demikian karena larangan sang ayah.
“Awakmu ojo ndelok TV, TV iku ma’siat tayangane werno-werno, wong wedok seng mbukak aurate, pacaran, penganiayaan dadi ojo sampek awakmu nonton TV. Moto iku kudu dijogo kerno opo wae iku sebabe teko moto lan mbah-mbahmu mbiyen gak ono seng nonton TV, kerno ati-ati ojo sampek ngelakoni maksiat.”
Semenjak nasehat itu Abdullah benar-benar tidak berani melihat dengan yang namanya TV. Dalam hati kecilnya sebenarnya sebagai anak kecil Abdullah ingin seperti teman sebaya yang bisa lihat TV, bisa main sesuka hati tanpa ada batasan dari orang tuanya. Setiap ia lihat teman yang nonton TV hati Abdulah menangis selalu terbersit dalam hatinya ,
“Kenapa aku tidak bisa seperti mereka . Apakah aku tidak merasakan kebahagiaan.Aku anak yang mempunyai hak.”
Semakin hari keinginannya untuk melihat acara TV semakin kuat, sehingga akhirnya ia yang saat itu masih sekitar usisa 7 tahun, kerja mengupas bawang merah dan bawang putih satu kilo 75 rupiah dirumah yang masih saudara dari ayah. Ia lakukan itu karena ia pingin punya uang saku sekolah yang bisa buat beli jajan dan sarapan pagi. Disamping rumah itu ada TV nya, sekalian bisa nonton TV disitu.
Hingga satu ketika sewaktu pulang dari mengupas bawang sang ayah bertanya,
“Dari mana…?
dari ngupas bawang….jawab Abdulloh
Nggak kamu baru selesai nonton TV, awas kamu ulang aku tendang kamu… itu dosa dan maksiat…
Astaghfirullahal adhim ia sebut dalam hati. Dari mana ayah tahu dan kenapa aku tidak boleh menikmati hakku…mau diapakan aku… Sejak saat itu Abdullah sangat takut yang namanya TV
Keluarga yang religi membuat aktifitas Abdullah sarat dengan nuansa agama. Disamping pagi sekolah di MI sore hari harus sekilah TPQ dan malam harus mengaji di masjid. Untuk MI tidak masalah karena jarak dengan rumah sangat dekat begitu juga ngaji masjid hanya beberapa jangkah. Yang agak berat adalah TPQ jaraknya sekitar 2 km. Bagi yang punya sepedah itu bukan jarak jauh tapi bagi Abdullah itu jarak yang lumayan melelahkan. Hal itu karena ia harus pergi jalan kaki setiap hari tidak kenal hujan tidak takut panas. Ia bukan tidak mau bersepedah hal itu dikarenakan kondisi orang tua yang tidak bisa membelikan sepedah pancal. Abdullah tetap enjoy dengan itu meskipun sesekali ia harus menunggu lama untuk membonceng sepeda teman.
Alalh maha adil ia akan membalas amal hambanya sesuai dengan kadar jerih payahnya. Setiap ada perlombaan tingkat kecamatan Abdullah selalu memenangkannya, pernah juara 2 lomba tartil Al-Qur’an, juara 1 lomba sholat berjamaah, juara 2 lomba hafal doa-doa dan sebagainya. Itu merupakan persembahan yang luar biasa bagi orang tua dan guru-guru. Pada suatu saat Abdullah ngaji sama ayahnya, sang ayah menasehati,
“ Le…awakmu ojo nonton TV…ojo mangan barang harom,seng sebab mangan barang harom iku dadekno petenge ati, sehingga awakmu angel faham ilmu, atimu iso ketutup kao petenge maksiat lan nak dadi daging daging iku harom melebu suwargo. Imam Syafi’I pernah ngendiko…
Ilmu iku cahaya lan cahanya Allah gak bakal dituduhno marang wong seng ahli maksiat, dadi nek awakmu pingin duwe ilmu, gampang faham lan gampang apalane, ojo sampek ngelakoni maksiat.”
Setiap hari senin dimasjid depan rumah Abdullah diisi pengajian kitab oleh guru ayahnya, sebelum dan sesudah ngaji guru ayah selalu di rumah karena memang yang menyediakan sajian meskipun ala kadarnya adalah Abdullah. Kesan yang tidaj pernah terlupakan adalah setiap guru ayahnya habis daharan sang ayah selalu menyuruh sisa gurunya terutama sisa minuman, entah apa maksud ayah. Abdullah tidak berfikir apa-apa hanya menurut kata ayah. Hingga suatu ketika sang ayah bilang, “Mangan sisane wong alim iku barokah, aku pingin awakmu dadi wong alim koyok guruku.”
Waktu terus berputar, hingga akhirnya Abdullah sudah tamat MI. Oleh ayahnya ia kemudian disekolahkan di MTs milik ulama’ kharismatik bernama KH. Ali ia termasuk ulama’ yang sufi. Beliau tinggal di daerah yang kira-kira 15 km dari rumah Abdullah. Di MTs itu juga ia mondok di pesantren di tempat yang sama. Tempat baru, teman baru, dan gaya bhidup baru menuntut Abdullah untuk beradaptasi pada lingkungan sekitar. Meskipun awalnya dirasa berat namun pada akhirnya ia bisa hidup dengan bersinergi kepada sesame serta melakukan aktifitas yang ada di pondok tersebut mulai sekolah, ngaji, sorogan, musyawaroh, muhafadzoh dan lain-lain.
Suatu ketika disaat ia mengaji. Ia mendengarkan penjelasan gurunya dengan sunguh-sungguh, berikut isi ceramah
“Antara Kontinu, Ilmu dan Maksiat”
Ketahuilah bahwa sesungguhnya amal sholeh itu terdapat manfaat yang agung. Untuk memperbaiki hati dan menyinari hati, akan tetapi buah amal itu tidak bisa tampak dalam hati, kecuali dengan mudomawah (kontinu) dan barang siapa telah membiasakan suatu amalan lalu ia meninggalkannya maka ia dibenci Allah, Nabi Muhammad SAW bersabda :
احب الأعمال الى الله ادومها وان قل
Amal yang paling disukai Allah adalah yang paling kontinu meskipun hanya sedikit (H.R.Bukhori Muslim). Maka kuatkan tangan kalian untuk selalu menjaga kebaikan untuk tetap kontinu atas istiqomah. Barang siapa yang bisa kontinu maka ia akan measakan betapa manisnya iman dan iman akan meresap dalam hatinya.
Dan sewaktu seorang hamba telah sampai pada tingkatan ini maka akan hilang kebimbangan dan keraguan terhadap kemaha kuasaan Allah n dari hatinya. Dan ibadah baginya terasa nikmat dan lezat dalam artian ia akan lebih memilih ibaadj daripada urusan dunia. Dengan demikian iman masuk dalam hati bagaikan masuknya air yang segar saat dahaga di musim kemarau.
Meski hidupnya dipesantren tidak beda dengan hidup sebelumnya,Abdullah tidak bisa membeli makanan atau minuman seperti teman-temanya pakaian ala kadarnya yang penting bisa menutup aurat bahkan sewaktu sekolah mengadakan rekreasi celana Abdullah dan sepatunya pinjaman dari temanya
Namun persembahan pada kedua orang tua hasil ujian sekolahnya DAROJATUL ULA (juara pertama)
Melihat hasil yang cemerlang oleh salah satu ustad ia di anjurkan meneruskan di pesantren yai Khodimul ilmi
Menjelang akhir studinya, ayah Abdulloh menerima nasihat dari Ust. Mursyid. Beliau adalah salah satu guru Abdulloh. Ustad Mursyid ini sangat teliti, intelektualnya tidak di ragukan lagi, beliau adalah santri hadratus syaikh Khodimul Ilmi di negeri milh.
ustad ini menganjurkan agar Abdulloh besok kalau sudah tamat di pondokkan di pesantren asuhan syaikh Khodimul Ilmi. ntah pertinbagan apa, guru menyarankan itu. Abdulloh di kasih tau oleh ayahnya tentang saran guru, Abdulloh diam saja karna ia tidak tau negeri milh itu mana dan syaikh Khodimul Ilmi itu seperti apa. Ia juga tidak faham pertimbangan apa Ustad Mursyid menyarankan agar mondok di negeri milh.
yang dia ingat, Abdulloh pernah di pukul sama tasbih sewaktu ia ngantuk saat jam muhafadhoh ba’da shubuh.
Kata temannya: Ustad tidak mukul kamu akan tetapi beliau mukul syetan yang ada dalam diri kamu.Abdulloh pun ikut apa yang di dawuhkan Uastad mursyid. Ia yakin






MASA DEPAN
Masa depan adalah kejadian-kejadian yang belum terjadi saat ini dan akan berlangsung dimasa yang akan datang (mustaqbal), masa depan datangnya secara otomatis,Seseorang mempunyai kesempatan untuk menapaki masa depan lebih baik (jika masih diberi sisa umur),berkaitan dengan masa depan allah Swt telah berfirman dalam surat Al-hasr ayat 18:
Artinya"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Palajaran yang bias dipetik dari penggalan ayat ini adalah bahwa manusia perlu menengok masa lalunya demi keberhasilan dimasa yang akan datang,jangan sampai kegagalan masa lalu terulang kembali karna keteledoran(terjerumus dalam lubang yang sama)masa lalu sebagai guru terbaik "The experience is the best Teacher",
Syariat telah memberikan pencerahan kepada umatnya untuk lebih cermat dalam mensikapi semua bentuk kejadian yang telah lalu guna mengambil hikmah dibalik semua realita demi masa yang akan dating,dalam satu riwayat disebutkan:
الحكمة ضالة المؤمن
"Hikmah adalah barang hikangnya orang mu'min" artinya sebagai seorang mu'min berhak untuk mengambil hikmah dari manapun sumbernya karena pada dasarnya hikmah itu adalah miliknya sendiri,dalam riwayat lain disebutkan:
خذ الحكمة من أي وعاء كانت
"Ambilah hikmah dari manapun wadah(sumbernya)"
Jadi orang akan dikatakan bijak jika ia mampu memahamisemua realita yang telah lalu dan dijadikan sebagai pijakan dan guru untuk masa depan agar lebih baik
masa depan bisa diprediksikan manusia, manusia boleh bercita-cita setinggi mungkin manusia berhak berupaya untuk menyiapkan diri untuk masa depan lebih baik, lebih cerah, lebih bergengsi. manusia punya wewenang untuk kerja keras demi masa depan, namun kepastian hanya ditangan Allah, Dialah yang menentukan apa yang Dia kehendaki yaitu memberi kesuksesan dan juga memberi kegagalan. itu semua tergantung irodahNya, surat al-hasyr ayat 18 seperti yang telah disebutkan diatas telah jelas memberikan pengarahan agar manusia menghayati semua yang telah terjadi pada dirinya demi masa depan. kegagalan dimasa lalu adalah guru, kecerobohan dimasa lalu juga guru, kekurangan dimasa lalu juga guru yang semuanya dijadikan pijakan untuk masa depan agar lebih cerah, namun terusan ayat diatas adalah
dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Artinya sinyal ayat ini adalah bagaimana manusia itu selalu waspada pada setiap yang telah,sedang dan akan dikerjakan karena Allah maha mengetahui segala tindakan,ucapan dan perasaan.
dalam surat al-lukman ayat 34 Allah berfirman :
"Sesungguhnya Allah, Hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok"
Maksudnya manusia tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok atau yang akan diperolehnya(hasil dari usahanya), namun demikian mereka diwajibkan berusaha(ikhtiyar)
masa depan bukan milik manusia. masa depan adalah rahasia ِِِِِAllah Dia sendiri yang mengetahui, masa depan akan muncul begitu saja tanpa diduga-duga, masa depan akan ada tanpa ada paksaan dari manapun


ada 4 perkara yang telah dipastikan Allah terhadap setiap manusia
1. tentang rizqi
2. tentang ajal
3. tentang amal perbuatan
4. tentang nasib buruk atau baik
keempat itu telah ditentukan sejak manusia berada dalam rahim sang ibu yaitu sebelum manusia ada dalam alam dunia.
dalam satu riwayat disebutkan
Artinya"dari Abdu Rohman Abdullah bin Mas'ud,Rosulullah bercerita pada kami dan beliaulah orang yang benar yang dibenarkan"sesungguhnya setiap individu dari kalian semua penciptaanya dikumpulkan dalam perut ibunya selama 40 hari berupa air sperma,40 hari kemudian menjadi segumpal darah, 40 hari kemudian menjadi segumpal daging,lalu Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh dan malaikat itu diperintah untuk menulis (menetapkan)4 perkara yaitu: rizqinya,ajalnya,amalperbuatanya,nasib celaka atau bahagianya"
Apapun dan siapapun telah ditentukan segala yang berkaitan denganya semisal masalah rizqi,umur,jodoh dan lain-lain,semua telah ditentukan dalam ilmu Azalinya Allah Swt


HIJRAH KE NEGERI MILH
Dengan langkah mantap, keyakinan penuh Abdullah bersama sang guru dan saudara menuju ke negeri MIlh tempat ulam’ kharismatik ahli tafsir ahli mukassyafah tinggal. Beliau adalah Hadratus Syekh Khodimul Ilmy, ulama’ yang dikagumi oelh seluruh alam karena keikhlasan dan kealimannya.
Berbeda saat Abdulloh mondok di KH. Ali di sini ia lebih merasakan dunia pesantren. Nuansa klasik begitu kelihatan dan kental saat masuk kamar, sebagian penghuni kamar tanya:
“ kang....Santri anyar yo......? Ndi je iene...?
Abulloh bengong Je niku napo, ien niku napo....
“ kang kulo mboten sumerap maksude..?
Ien iku jajan...... kata anak kamar tadi.
O......nggeh.......geh...jawab Abdulloh. Ia segera cari warung untuk beli jajan.
Setelah lima menit Abdulloh masuk kamar dengan beraneka makanan ringan termasuk faforitnya marneng ( jagung goreng ). Namanya santri meskipun perut kenyang mulut tetap saja makan sebanyak-banyaknya.
Orang tadi bilang lagi :
Kang ndi jarangi....?
Lagi-lagi Abdulloh tidak faham
Napo kang jarang niku.....? tanyaknya.
Jorong iku air, masak makan krupuk sama marneng ga’ ono’ ngombene ....?
Dalam hati Abdulloh berguma.
Orang ini sudah di beri makan minta yang lain, besok ini minta apa lagi...
Begitulah kalau ada santri baru wajib bawa jajan,Di papan pengumuman kamar ada tulisan:
( Man ja’a bila ien fahuwa mardudun ).
“ barang siapa datang tanpa bawa ien maka ia ia di tolak
Seperti tholib yang lain Abdullah aktif mengikuti kegiatan yang ada di ma’had asuhan Hadratus Syekh. Pada sore hari Abdullah mendengarkan pengajian Syekh tentang tawakkal,


tawakkal,
“Allah berfirman ;Dan pasrahlah kamu pada dzat yang hidup yang tidak akan pernah mati”. Dalam ayat lain Allah berfirman yang artinya, “ Selayaknya orang-orang mukmin memasrahkan diri pada Allah dan juga ayat lain Barang siapa tawakkal pada Allah maka Allah akan mencukupinya. “ Dan aku serahkan urusanku pada Allah Sesungguhnya Allah maha tahu urusan hamba-hambanya.
Ibnu Umar berkata, “Nabi bersabda ; Andai kalian berserah diri pada Allah dengan benar-benar penyerahan niscaya Allah akan member rizkim kalian sebagaimana Allah member rizki pada burung pagi lapar sore kenyang (H.R. Ahmad). Dan juga Nabi bersabda Barang siapa yang menyukai ia menjadi manusia paling kuat makabertawakkallah ia pada Allah. (H.R. At-Thobari). Rosulullah SAW ketika keluarganya tertimpa beban kehidupan baliau menyuruh agar mereka mengerjakan sholat, lalu Nabi bersabda;
Dan nabi-nabi dahulu juga demikian apabila mereka tertimpa cobaan yang berat mereka cepat-cepat melakukan sholat.
Tawakkal adalah meletakkan anggota badan dalam beribadah dan ketergantungan hati pada Allah serta ketenangan batin pada sesuatu yang telah ada. Bila ia diberi nikmat ia mengucap syukur jika tidak diberi ia tetap sabar. Dzunnun berkata, “ Tawakkal adalah menjauh dan meninggalkan mengatur diri sendiri dan melepas dari rekayasa diri serta selalu tidak melihat kekuatan kecuali hanya kekuatan Allah”.
Obat yang bisa menghasilkan tawakkal ada lima ;
1. Memandang bahwa Allah mengawasi gerak gerik kita kapanpun dan dimanapun.
2. Meyakini dengan penuh terhadap sifat kuasa Alllah.
3. Meyakini Allah disucikan dari sifat lupa dan salah.
4. Meyakini Allah lepas dari ingkar janji.
5. Meyakini bahwa gedung kemulyaan Allah tidak akan pernah kurang dan sesungguhnya Allah maha mulya dan pemurahdan tidak akan pernah lupa.
Umar bin Sinnan berkata. “Ibrohim bin Al Howas lewat dan saya meminta kepadanya untuk menceritakan hal yang ia alami. Ia berkata, “Nabi Khidzir menemuiku ia ingin bersamaku lalu aku khawatir dengannya ia dapt merusak pasrahku dan ketenanganku pada Allah.”
Tanda-tanda tawakkal adalah tidak meminta, tidak menolak, dan tidak menahan. Dan yang paling sempurna tawakkal adalah dihadapan Allah seseorang bagaikan mayit didepan orang yang memandikannya, terserah mau diapakan si mayit tidak bisa meminta dan tidak bisa mengatur.
Abu Addarda’ berkata,” Puncak iman adalah ikhlas, tawakkal, dan berserah diri pada Allah.” Sebagai langakah awal untuk bisa tawakkal yaitu mengetahui Allah yang menjadi wakil bahwa Allah itu maha menang, mulya, dan bijaksana. Termasuk paling jeleknya dosa adalah jika seorang hambaminata sesuatu pada Allah denga tanpa penyerahan diri kemudian jika Allah mengabulkan dan orang tadi mendapatkan apa yang ia inginkan ia gelisahdan mengeluh kesah dan ia beupaya supaya Allah mengganti dengan yang lain. Diakatakan, “ Jika Allah telah memilihkan sesuatu pada kalian maka takutlah untuk memilih sesuai pilihan kalian dan larilah menghindar dari pilihanmu menuju pilihan Allah.” Nabi berkata pada putranya Nabi Sulaiman, “ Wahai anakku yang dapat menunjukkan pada kuatnya seseorang ada tiga;
1. Bagusnya tawakkal pada sesuatu yang belum ia raih.
2. Bagusnya ridho pada sesuatu yang telah diraih.
3. Bagusnya sabar pada sesuatu yang sirna darinya.
Lukman juga berkata pada putranya, “ Wahai anakku sesungguhnya dunia ini adalah lautan yang dalam kebanyakan manusia tenggelam didalamnya, maka jadikanlah perahumu adalah taqwadan layarnya adalah tawakkal kepada Allah semoga kamu selamat karena aku khawatir kamu tidak akan selamat.”
Itulah yang Abdullah dengar dari penuturan Hadratus Syekh Hadimul Ilmy sewaktu ngaji menjelang maghrib. Bagi Abdullah Syekh adalah sosok yang luar biasa kedermawaan, keikhlasan, ketawadhuan, dan kebijaksanaan.Kalamnya bagai mutiara yang bertebaran, petuahnya bagai intan yang menyilaukan sehingga Abdullah seing begumam dalam batinnya. Jika guruku demikian pantaskah aku ini dipanggil sebagai santrinya. Aku ini hina penuh kotoran dosa setiap waktu sulit memisahkan dari dusta.”
Setiap Abdullah mengaji tidak berani duduk dekat dengan syekh dan tidak berani memandang terlalu lama, ia merasa dirinya tidak pantas. Meskipun ia tetap berusaha untuk selalu mengikuti pengajian syekh walaupun terkadang juga tidak hadir karena udzur yang tidak jelas. Ia mempunyai keyakinan duduk bersama oang alim sudah ada nilai tersendii begitu juga melihat wajahnya. Dalam satu riwayat menyebutkan yang artinya Baang siapa melihatku (Muhammad) ia masuk surgadan barang siapa yang melihat orang yang pernah melihatku (Muhammad) juga masuk surge sampai hari kiamat.
Kehidupan di Pesantren membuat hati Abdullah terbuka, orang-orang sekeliling dengan latar belakang berbeda baik kakrakter, kultur, suku, bahasa, kultur serta budaya membuat Abdullah tahu kehebatan Allah. Pernak pernik pesantren menjadi aroma tersendiri dalam menjalani kehidupan.
Perbedaan keinginan diantara masing-masing insane adalah sebuah tantangan bagi Abdullah untuk bisa menerima harapan orang lain. Ia sadar hidup memang demikian, keberagaman makhluk Allah merupakan pelajaran yang mahal, dibutuhkan sabar, telaten dalam berinteraksi pada mereka. Itu semua adalah setingan Allah untuk menjadikan makhluk lebih dewasa dalam berfikir dan hati-hati dalam memutuskan masalah.
Keberhasilan seseorang dalam mengatur nafsu dan membenahi karakter diantaranya dipengaruhi oleh lingkungan sekeliling. Abdullah sadar hidup dunia sifatnya hanya sementara dan tidak berapa lama. Apa untungnya jika numur singkat itu ia abaikan dan sia-siakan. Ia ingat sebagian makalah,
“Ketika kamu lahir disamping kuping kanamu dikumandangkan adzan tapi kamu tidak disholati. Sedangkan saat kamu mati kamu disholati tanpa diadzani, maka hidup ini jarak antara adzan dan sholat sangat sebentar dan jangan sia-siakan waktu itu dengan sesuatu yang tidak ada manfaatnya.”
Oleh Karena itu semua aktifitas pesantren ia berusaha taati. Disamping itu aua syekh dan dewan guru memancarkan sinar tersendiri yang Abdullah yakini itu dari ketulusan beliau-beliau dalam membina, membimbing, merawat para tholib. Mereak berharap para tholibin menjadi generasi bangsa dan agama yang kuat meneruskan perjuangan rosulullah dan para salafus sholih.



1
Hari libur pesantren ia manfaatkan untuk pulang kumpul dengan keluarga dan teman sebatas utnuk melepas rasa kangen setelah lama berpisah bergelut dengan aktifitas masing-masing. Berbagai aktifitas dirumah ia lakukan dan juga bersilaturrohim dengan teman-teman terdekat namun ada keganjilan yang diasakan Abdullah yaitu ia tidak bisa bebas bermain dengan teman-teman sejawatnya, interaksi terbatas oleh perbedaan pandangan dari orang tua masing-masing. Terbukti di satu kampung saja ritual jum’at yang dilaksanakan di 4 tempat, toh seandainya kalau mereka mau menjadi satu dan bersama kapasitas masjid masih bisa menampung. Konon demikian itu sudah ada sejak dulu.
Kalau kita mau berfikri itu memang adalah hal yang tidak asing. Fakta di lapangan orang islam rata-rata mempunyai watak yang demikian, mereka sulit disatukan. Faktor penyebabnya adalah perbedaan aliran (thoriqoh), golongan, organisasi, dan yang lebih disayangkan factor gengsi dan ego. Meeka umumnya kalau sudah punya pengikut ingin berjalan sendiri. Nafsu untuk memimpin lebih kuat daripada dipimpin.
Dengan perbedaan pandangan para orangtua (khususnya para sesepuh) menyebabkan anak-anak meeka terbatasi geraknya, Abdullah melihat gelagat yang demikian sehingga rasa cemburu pada persatuannya tumbuh.
Pertengahan bulan sya’ban yang bertepatan dengan liburan pondok, Abdullah bermain dengan teman dekatnya yang bernama Udin. Ia curhat dengan kondisi di lingkungan sekitar. Ia mengawali pembicaraan, “Bagaimana kalau syawal besok kita bikin pertemuan dalam rangka halal bihalal antar pemuda,rasanya sulitkalau kita menemukan para sesepuh.” Udinn menanggapi, “wah, itu ide yang bagus demi kebersamaan kita bersama yang penting niat kita tata dahulu, murni untuk persatuan antar muslim.” Mereka saling merespon dan mencoba untuk mendekati teman yang lain. Diantara terman yang mereka temui yaitu Rihan,memet,dol, Ali,dan Komar. Setelah mendengar ide yang disampaikan oleh Abdullah, mereka sangat setuju,sebenarnya mereka juag ada keinginan namun hanya sebatas keinginan. Dari lima orang itulah muncul gagasan baru untuk mengumpulkan seluruh pemuda pemudi kampung Al Hajjar dalam rangka Halal bihalal untuk saling memaafkan dan memupuk tali persaudaraan mulai dini.
Tepatnya hari kamis tanggal 18 November 2004 pukul 19.30 sampai selesai di masjid Baitul hasanah pertemuan diklaksanakan acara demi acara terlampaui dan menghasilkan kesepakatan untuk mengikat pemuda pmeudi dalam satu wadah oraganisasi kepemudaan guna menghilangkan rasa egoism dan fanatic pada satu kelompok. Membuang rasa angkuh dan sombong serta menjalin ukhuwah Islamiyah secara utuh, pada malan kitu juga Abdullah dipilih sebagai ketua organisasi, tapi Abdullah menangis bahagia bukan karena ia dipilih sebagai ketua, melainkan semangat satu tujuan pemuda pemudi untuk melangkah dalam kebersamaan, membuka lembaran baru yang lebih bersih serta menutup lembaran masa silam yang suram. Bagi Abdullah itulah malam yang sangat bersejarah dalam hidupnya, malam terbukanya desa yang telah lama terbelenggu oelh perasaan angkuh, malam terciptanya iklim sejuk bagi persatuan dan kesatuan, malam untuk masa depan yang lebih cerah. Dalam renungannya itu Rihan mendekat dan menyairkan;

“Kulihat segumpalan awan hitam
di langit yang biru
Suara petir menyambar
Menggetarkan hati ini
Mengapa hujan baru turun sekarang ?
Setelah mimpi tak lagi mimpi
Tatkala cinta mengalahkan nafsu
Ketika jiwa-jiwa muda bersatu
Saat kebenaran telah terikat
Akankah tuhan bukan maha pengasih?
Percayalah….



Hari-hari berikutnya bersama jajaran pengurus melakukan pertemuan untuk merencanakan program jangka pendek dan jangka panjang, semuanya untuk kemajuan organisasi yang diharapkan lebih dapat mengikat kebersamaan dan itu bukan hal yang mudah. Kerikil-kerikil tajam tersebar dimana-mana, namun dengan tekad dan niat suci alhamdulilah pertolongan Allah telah mengalahkan semua aral.
Karena masih berstatus santri aktif yang harus aktif di pesantren, membuat sedikit kendala. Untuk menyiasatinya begitu ada kesempatan pulang yang tidak berbenturan jam aktif pesantren ia manfaat kan untuk pulang dan mengurus organisasi. Sebelum balik ke pondok Abdullah selalu menitipkan amanah pada pengurus terutama wakil, untuk melaksanakan merealisasikan program-program yang telah dicanangkan. Sehingga jika Abdulalh berada di pesantren kegiatan organisasi tetap berjalan.

Berkat niat tulus ikhtiar yang tak kenal putus asa kampung Al-Hajjar sedikit berubah menjadi desa yang kondusif, bermartabat, damai dengan nuansa kebersamaan. Dalam buku diarinya Abdullah menulis isi hatinya.

3
Bertepatan bulan rojab Abdullah menjalani ujian akhir, rasa senang karena sebentar lagi sudah tidak lagi dikontrol ma’arif (pengurus) untuk sekolah, musyawarah, dan muhafadhoh. Tidak lagi disuruh pulang keamanan saat menikmati kopi diwarung.
“Balik kang, balik kang jam musyawarah.”
Abdullah juga sedih ia khawatir akan berpisah dengan Assyekh dan guru-guru yang selama ini telah merawat dan mendidik jiwa raganya. Assyekh adalah wasilah atau perantara antara ia dan tuhan.
Saat kecemasan itu, pada malam hari Abdullah bermimpi ia bersama-sama santri yang lain sowan di dalem Hadatus Syekh, para temannya itu meminta izin untuk pulang dan diizini oleh Syekh. Saat giliran Abdulah ia berkata,
“Yai, dalem pripun saene?”.
Bukannya menjawab pertanyaan, assyekh malah berdiri dan keluar dari dalam dalemnya. Tak lama kemudian Assyekh dengan membawa serumpuk barang-barang bekas dan sampah kering lalu assyekh membakarnya di depan Abdullah. Assyekh berkata,
“Kowe ngerti toh ora opo maksudku iki?
.Abdullah menjawab, “ mboten sumerap, yai.”
Assyekh kembali berkata, “sa’durungi kowe ngerti opo maksudku kowe ora kena muleh teko pondok, tapi sewaktu mikir-mikir iku kowe oa dewean ono sing ngancani.”
Subhanallah, Abdullah bangun dengan bulu merinding. Ia berfikir lama, ada apa ini, apa maksud mimpi ini tadi.
Meski hanya mimpi, yang menurut halayak dianggap sebagai kembangnya tidur, namun tidak begitu bagi Abdullah. Mimpi itu bukan hanya sebatas mimpi, berhari-hari ia gelisah hingga pada suatu ketika, ia dipanggil salah satu gurunya dan bekata,
“Abdullah kamu mau berkhidmah pada Assyekh apa nggak.”
Spontan ia jawab, “Ya, pak.”
Ia berfikir apa ini ada kaitannya dengan mimpi kemarin, tapi entahlah biar hanya Allah yang tahu. Diwaktu yang lain, guru Abdullah bilang lagi
“Kamu khidmah di negeri seberang, apa yang sudah kamu kaji kamu amalkan dan lakukan biar ilmu kamu manfaat, niati dengan ikhlas insya Allah ada imbalan yang besar yang kamu sendiri tidak tahu hanya Allah yang tahu.
Tiba saat yang ditentukan, Abdullah dengan didampingi gurunya menghadap Assyekh guna memohon restu atas khidmahnya. Sesampai di ndalem Assyekh, beliau memandang Abdullah dan bilang,
“Sak jane kowe ojo nang kono cong!”
Sehabis itu Assykeh lama tidak berkata hingga akhirnya keluar dari mulut mulyanya,
“Yo wes…, gak popo berangkato…!
Akhirnya Abdullah dengan penuh mantap dan yakin ia berangkat menuju negeri yang sama sekali belum pernah terbersit dalam benaknya. Negeri ayng belum ia kenal. Negeri yang tidak ada sanak family. Negeri yang asing. Namun dengan estu Assyekh ia mantap mengawali langkahnya. Abdullah yakin ridho Assyekh adalah jalan.





PENGABDIAN DI NEGERI SEBERANG
Dengan penuh keyakinan dan sugesti dari sang guru,abdulloh mengarungi perjalanan menuju negeri sebrang dalam benaknya ia berkata
” ya Alloh jika jalan ku tempuh ini jalan menuju ridhomu maka selamatkan hati ini dari berpaling darimu memilih pilihan ku sendiri karna aku yakin pilihanmu adalah yang terbaik serta mudahakan jalanku agar dapat mencapai seperti ya ng engkau kehendaki dan jika jalan ini tidak seperti yang engkau inginkan maka palingkanlah hati ini untuk menurutinya dan alihkan menuju pilihanmu aku berjalan atas titah guru dan ridho as syaikh serta restu dari orang tua maka ridhoi jalan ini selamatkan dan lindungi aku dari hati orang sekeliling yang mencoba untuk melukai hati ini, ku sebut namamu mengawali langkah ini “

1
sesampai tujuan, Abdulloh sungguh takjub dengan keindahan ciptaan Alloh, tanah yang subur, angin yang bersih, buah-buahan yang tumbuh menambah pesona suasana, abdulloh benar-benar tercengang saat pertama kali menginjakkan kaki tersirat aura yang menyegarkan dan damai.
Waktu terus berputar haripun berganti bulan semua terlalui tanpa terasa entah ada apa dan kenapa? Yang jelas abdulloh menemukan kehidupannya di negeri sebrang, yang menjadikan ia merasakan apa yang ia rasa karna pernak pernik kehidupan yang penuh warna. Bagai roda berputar hidup bagai misteri kebahagiaam dan kesusahan tidak bisa di prediksikan, datangnya tawa tanpa sengaja, datangnya luka tanpa di duga, hidup bagai air yang mengalir.
Sebagai orang asing abdulloh tentu harus ekstra hati-hati dalam segala sikap dan tutur kata, kultur dan budaya yang berbeda membuatnya selalu waspada dan ia berusaha untuk berinteraksi sesuai adat yang ada ia mencoba untuk memaknai semua itu ia ingat firman Alloh yang aritnya “ di antara tand-tanda Alloh adalah terciptanya langit dan bumi serta perbedaan bahasa ddan warna ( perpedaan fisik ) “.
Hidup jauh dari keluarga bagi abdulloh bukan hal baru ia sudah terbiasa hidup mandiri sejak usia balita ia jalani semuanya dengan penuh harapan ridho dan berkah abdulloh semangat karna restu as syaikh ia lakukan apa yang menjadi amanah dari guru.
Tepatnya tanggal 30 Desember 2000 ia genap 50 hari menetap di tanah negeri sebrang dalam kesendiriannya ia curahkan isi hatiya lewat polesn pena di atas kertas putih
“ sudah 50 hari aku di sini bagiku waktu berputar begitu cepat sebentar lagi tahun hijriah 1427 dan saat ini adalah malam tahun baru masehi, hampir dua bulan aku di sini ini adalah anugrah besar yang harus aku syukuri tantangan hidup membuatku lebih bergaerah untuk terus hidup, benar kata orang hidup adalah tantangan benar juga bahwa hidup adalah perjuangan di sini ku temukan sesuatu yang belum aku temui, ku raih sesuatu yang belum aku raih, ku hadapi sesuatu yang belum pernah aku hadapi hidup penuh liku.
Aku hidup untuk siapa?
Aku hidup untuk apa?
Aku hidup karna apa?
Saat itu hujan mengguyur bumi sebrang hembusan angin membuat uadara semakin dingin suasana terlihat haru di tambah alunan takbir idhul adha, umat memuji dan memuja Alloh tuhan semesta alam Abdulloh melamun membayangkan keluarga di rumah semakin ia mendengarkan takbir lamunannya semakin melayang ia sadar itu adalah lamunan kosong yang akan terus kosong ia bergegas untuk mengambil whudu’ serta membaca takbir mengagungkan Alloh ia masih teringat kata guru
“ apapun realita yang ada terima denga penuh rasa rela Alloh tidak memberi kalau tidak ada manfaatnya Alloh tidak akan membebani sesuatu yang kamu tidak kuat menanggungnya, jika ada orang miskin berarti ia adalah orang kuat, jika ada orang sakit itulah orang yang kuat, dan jika ada orang yang susah berarti ia yang kuat juga. Alloh berfirman dalam surat Al-baqoroh Ayat 286:
Kewajiban kamu adalah melakukan apa yang menjadi kewajibanmu teruslah berusaha hanya orang yang berilmu yang tidak akan susah menghadapi hidup jangan menyerah karna keterbatasan ekonomi jangan putus asa karna status sosial kekurangan adalah kekuatan raih cit-citamu sekuat tenaga “
Abdulloh menjadi lebih semangat, ia lakukan yang perlu ia lakukan meski ia tidak tahu berhasil atau tidaknya baginya keberhasilan bukanlah tujuan tapi berusaha hanya Alloh yang maha tahu ia yakin Alloh maha bijaksana sebagai pelayan ilmu ia sampaikan apa yang ia paham ia selalu berharap dalam do’anya semoga teman-teman menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan agama lebih bisa dan bermanfaat.
Abdulloh mencoba menjadi dirinya sendiri meskipun penuh tantangan dan resiko untuk meraihnya tak jarang ia dengar omongan yang tidak menyenangkan karna sikapnya ia pertahankan itu semata karan itulah yang terbaik yang ia yakini selama ini toh itu tidak melanggar norma agama ia berharap menjadi khoirun nas ( sebaik manusia ) di hadapan Alloh meskipun di mata manusia ia tak begitu berarti sikapnya yang angkuh tidak mau berkumpul kepada yang bukan muhrimnya dan kurangnya interaksi membuat ia tidak begitu menarik ia lakukan semua itu karna ada larangan agama ia sadar sebagai laki-laki mudah terbawa oleh wanita karna wanita mempunyai aura dan daya tersendiri yang mudah manarik bagi yang melihatnya.
Abdulloh remaja normal ia mempunyai rasa cinta ia juga cina kepada wanita karna memang di antara hikmah Alloh menciptakan laki-laki dan perempuan supaya terjalin rasa mencintai dan menyayangi sehingga tercipta ketenangan batin namun dengan ikatan yang sah, semasa Tsanawiyah dulu ia pernah punya rasa kepada seorang wanita yang membuat hati Abdulloh luluh terpikat ia wanita sholihah tapi itu hanya sebatas perasaan Abdulloh tidak berani mengungkapkan setiap berpapasan hanya debaran hati ia ingin andai cintanya adalah untuknya ia ingin cinta yang murni bukan di buat-buat ia yakin kalau sudah miliknya maka tidak akan kemana begitu juga kalau tidak bagiannya di kejar sampai kapanpun dan di manapun tidak akan pernah menemukannya
Dalam urusana cinta Abdulloh mempunyai cara tersendiri, dalam hidup ia membagi dua tahapan, tahapan fokus dan sampingan jika ia fokus terhadap sesuatu maka tidak boleh berfikir hal lain yang tidak sejenisnya mencampur baurkan suatu urusan baginya adalah hal yang kontra produksi karna ia merasa fokus belajar maka urusan cinta bagin ya adalah sampingan belaka ia yakin jika ia melakukan dan menfokuskan apa yang menjadi kewajibannya serta tidak mendahului dari ketentuan Alloh, Alloh akan memberi yang lebih jika tiba saatnya.
Saat tiba perasaan cinta yang tumbuh dalam jiwanya ia selalu berfikir positif ia mengalihkan untuk hal lain yang dapat menenangkan batinnya ia mencoba meredam gejolak cinta yang datang sewaktu-waktu itulah sebabnya mengapa ia berusaha mengurangi interaksi pada lawan jenis agar tidak selalu terlintas keindahan wanita saat fikiran kosong, ia bukan tidak suka dan tidak cinta ia hanya ingin cintanya murni dan alami bukan cinta yang diekayasa yang mengakibatkan banyak kecewa dikemudian hari,cinta polesan hanya dapat membuat gaduh dan kegagalan dalam menjalani hidup.
2
Abdulloh mempunyai sahabat di kampug halamannya namanya Al muhib ia pemuda yang baik banyak memberi suport pada Abdulloh begitu sebaliknya persahabatannya di bangun sejak masih kecil, Al muhib ini menaruh hati pada seorang wanita yang bernama ELFA ia tertarik dengan sikap santun dan agamanya ia sudah lama memendam perasaan itu hingga suatu saat karana tidak kuat menahan simpati Al muhib memberanikan diri menulis surat yang di kirim melalui teman ELFA.


Assalamu’alaikum
Ade’ Elfa yang dirahmati Alloh
Jiwa ini telah lama layu dan kering menanti turunnya hujan hati ini terasa amat haus yang sangat membutuhkan kata-kata indah dari sang pujaan hati, entah kenapa setiap mata ini melihat ade’ hati selalu gejolak dan benih cinta semakin tumbuh subur setiap mendengar mutiara kata yang ade’ ucapkan seakan mulut ini bisu tak bisa bicara mungkinkah ini yang di katakan cinta aku kagumi ade’ bukan karna eloknya wajah tapi aku kagumi pribadi ade’ yang memancarkan aura ketenangan, telah lama ku pendam rasa ini namun saat ini aku tak lagi mampu menyimpannya aku harus katakan ini aku menginginkan ade’ sebagai lebih dari teman, teman karna Alloh cukup ini dulu jika lancang aku mohon ma’af .
Yang menanti
Sesampai di tangan ELFA ia kaget dan tersentak dengan isi surat itu lama ia merenungkan setiap malam ia mintak pertolongan Alloh apa yang harus ia katakan setalah ada keyakinan ELFA membalas surat yang di krim Al muhib.


Wa’alaikumussalam.
Kaka’ Muhib yang di berkahi Alloh,
Kaget rasanya membaca surat kaka’, selama ini kaka’ aku anggap sebagai kaka’ sendiri laki-laki yang berjiwa besar dan tabah, meskipun berat ade’ katakan bukannya ade’ tidak mau tapi inilah waktu yang butuh proses orang tuaku memintaku untuk lebih giat belajar, kemaren ade’ sudah daftar di STIKES ade’ tidak mau mengecewakan orang tua ma’afkan ade’ bila jawaban ini kaka’ merasa tersinggung sekali lagi mohon pengertian kaka’, ade’ masih berusaha meraih cit-cita biarkan cinta ade’ raih setelah meraih cita-cita.
Sekian
Yangbuta cinta
Surat itu di baca oleh Al muhib lalu di sodorkan kepada Abdulloh, Al muhib bertanya, gimana menurut kamu? Abdulloh memberi masukan
“ biarkan cintamu tumbuh dengan alami cinta tidak bisa di paksakan cinta tumbuh dan berkembang tanpa berbentuk dan berwarna luruskan lagi niatmu utnuk mencintainya kalau dia milikmu suatu saat nanti pasti u akan memilikinya dan jika ia bukan milikmu benih cintamu akan layu dengan sendirinya tunggu saja dan mintalah pilihan Alloh “
Suatu hari ketika Al muhib bermain di rumah Abdulloh datanglah ELFA kebetulan rumah ELFA tidak jauh dari rumah Abdulloh, tercenganglah Al muhib gumetar rasa hatinya ia ingin menyapa tapi mulutnya seakan terkunci, iamau berdiri untuk mendekat tapi sekujur tubuhnya lumpuh tak berdaya. Ia hanya bengung melihat sang pujaan hatinya di depan mata ia baru sadar setelah ELFA pergi Abdulloh faham dengan refleksi Al muhib Abdulloh mendekatinya gimana rasanya? Celoteh Abdulloh, Ah biasa saja, jawab Almuhib, biasa atau biasa, imbuh Abdulloh. Mereka berdua lalu mengalihkan pembicaraan tentang organisasi yang ia bangun sejak tiga tahun silam, mereka tampak akrab sekali maklum mereka jarang bertemu Abdulloh di negeri sebrang sementara Al muhib di tempatnya mereka bisa ketemu sewaktu sama-sama pulang kampung.

Al muhib mempunyai aktivitas yang sibuk meskipun demikian rasa cintanya pada ELFA sama sekali tidak bergeser dari hatinya justru rasa itu terus tumbuh hingga mengeluarkan bunga yang indah, sebagai upaya pendekatan ia mencoba menaruh perhatian pada keluarga Elfa dengan menyempatkan diri utnuk silaturrohim dan membantu yang ia bisa lakukan orang tua Elfa sebenarnya sudah tau hubungan antara anaknya dengan Al muhib mereka mendukung dan terkadang memberi dorongan kepada Al muhib mereka tidak bisa memberi keputusan karna Elfa yang melakukan bukan mereka perbedaan tempat membuat mereka jarang bertemu hanya saling kirim surat ada keraguan yang di rasakan Al muhib selama ini Elfa tidak pernah menyinggung masalah cinta Elfa juga tidak pernah menyinggung setelah selesai kulliyah ia mau menerima Al muhib untuk menjadi kekasih atau tidak.

3
Sewaktu Abdulloh pulang liburan dari negeri sebrang Al muhib curhat ternyata Elfa tidak seperti yang ia bayangkan semua itu terbuka saat Al muhib melihat kehidupannya di kosnya tempat kulliyah entah karena pengaruh atau yang lain yang jelas Al muhib kecewa Abdulloh memberi masukan bahwa cinta itu misteri yang sulit di tebak terkadang menyegarkan, membuat hidup lebih berarti terkadang juga menjadi monster yang mengeriakn seseorang akan mencapai manisnya cinta jika ia pernah merasakan pahitnya cinta sesuatu yang belum saatnya tidak akan pernah ada meski di kejar sampai kapanpun.
Kini Muhib Cuma bisa pasrah pada keajaiban namu aneh semakin ia berusaha melupakan elfa justru semakin rasa cinta dan rindunya semakin mata di pejamkan semakin jelas bayangan elfa.
Entahlah................ itulah misteri cinta, Adulloh juga tidak tau sampai kapan rasa itu ada dan sirna dari hati Al mkuhib hanya Alloh yang tau kata Al Muhib semakin ia mencintai ELFA ia semakin lebih mengenal Allah ia menjadi sadar bahwa Allah benar-benar maha besar.
Selama pengabdian di negeri seberang, Abdulloh tak begitu banyak mengerti kondisi keluarga, ia hanya tau kabar melalui surat yang di kirimkan. Seingatnya surat yang terakhir di kirim berbunyi
Assalamu’alaikum.
“ Nak ...gimana keadaanmu, semoga Alloh selalu melindungi dalam setiap langkah kakimu, kami bapak ibu sekeluarga Alhamdulillah baik-baik saja.
Dalam setiap sujud ibu dan bapak selalu berdo’a semoga kamu baik-baik saja dan menjadi anak yang sholih.
Ibu senang mempunyai anak seperti kamu meski di antara kita jarang bertemu namun namamu selalu ada dalam fikiranku karna kamu adalah darah dagingku.
Ibu bapak tidak berharap apapun dari kamu. Hanya, kami mintak jadilah kamu anak yang baik jaga diri dan keluarga.Bapak ibu tidak bisa memberi sesuatu yang kamu harapkan. Siapa sih yang tidak mau membahagiakan anaknya dengan memberi sesuatu seperti umumnya anak lain Tapi inilah hidup kita Ini sudah menjadi garis kita. Bapak ibu berharap kamu yang sabar karna kebahagiaan bukan di ukur oleh materi.
Semoga cita-cita mu terkabulkan.
“Bapak dan Ibu”

Abdulloh menahan rindu yang amat sangat kepada Bapak Ibu, pertemuan yang jarang oleh jarak yang membuat semakin mendalam rasa itu, hingga suatu ketika Abdulloh pulang guna sungkem pada Bapak Ibu. Suasana haru menyelimuti kedatangannya bagai siraman air hujan di saat musim kemarau yang panjang. Rasa rindu pada keluarga terobati. Kira-kira satu minggu Abdulloh di rumah berkumpul keluarga dengan penuh tawa canda. Ia bilang pada orang tuanya bahwa besok pagi akan kembali menjalani titah guru di negeri seberang.
Kesiapan sudah di lakukan mulai mencuci pakaian, menyiapkan oleh-oleh untuk teman-teman.
Sekitar jam 13.00 hari jum’at Abdulloh duduk sendiri di ruang tamu, datanglah seorang perangkat desa yang memberi surat. Kemudian Abdulloh membaca surat itu, bagaikan di sambar petir di siang bolong. Seakan tak percaya dengan isi surat itu, ternyata itu adalah surat panggilan kepolisian penangkapan terhadap ibu tercinta yang di jadikan sebagai tersangka dalam surat itu. Tidak di jelaskan mengenai kasus apa.
Reflek Abdulloh baca istighfar Astaghfirullohal adzim....ada apa ini, ada apa dengan ibuku yang sudah tua ini, seumur-umur tidak pernah mengalami urusan dengan kepolisian. Dan kenapa harus ibu yang kena musibah ini beliu sudah tua.
Ia masuk dan menemui sang ibu yang sedang tidur-tiduran, dengan mata berkaca-kaca ibu ceritakan kasus yang menimpa dirinya. Ibu ceritakan bahwa ini kasus salah paham orang yang membenci ibu dan orang yang hasud dengan ibu.
Ibu bilang:
“Nak.....tenang saja, tenangkanlah hatimu. Alloh maha tau siapa yang benar. ini adalah ujian yang di berikan pada ibu dan keluarga semua.
Sebenarnya kasus ini sudah sekitar satu bulan, ibu sudah di periksa di kepolisian kemarin, ini panggilan yang ke dua. Ibu dan bapak sengaja tidak memberi kabar ini kepadamu karna ibu kasihan sama kamu, ibu khawatir jiwamu tergoncang, fikiranmu tidak tenang saat menerima berita ini. Yakinlah ibumu tidak bermasalah”.

Hati Abdulloh menjerit, ia tidak bisa menahan air mata kesedihan, kenapa harus ibu yang sudah tua ini yang menerima cobaan, kenapa tidak aku saja.
Tidak menunda-nunda waktu Abdulloh bergegas menemui pak lurah untuk meminta solusi karna Abdulloh adalah warga yang secara administratif sebagai anak dari pak lurah. Sekitar satu jam ia menemui pak lurah yang pada intinya Abdulloh ingin menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan jangan sampai sang ibu masuk dalam kepolisian.dan lagi yang melaporkan kasus itu adalah tetangga dekatnya sendiri
Sehabis dari pak lurah, Abdulloh menemui pak bayan dan terakhir Abdulloh memberanikan diri menemui pihak yang melaporkan.
di depan Abdulloh, pelapor mengolok-ngolok ibunya, dalam hati Abdulloh tidak rela ibu kesayangannyadi omeli dan di cemooh seperti itu. Namun untuk menyelesaikan masalah, Abdulloh mencoba untuk menahan dan merendah, ia ingin supaya pelapor mau mema’afkan ibu jika memang salah.terus ia meminta, pada akhirnya tergugah juga hati pelapor hingga ada kesepakatan di selesaikan melalui kekeluargaan.
Melalui proses yang ribet dengan pendekatan yang harus di lakukan Abdulloh mengambil hati pelapor dan konsultasi pada pihak-pihak yang terkait. Alhamdulillah kedua belah pihak sadar dan mau ishlah ( damai ).
perdamaian itu di saksikan oleh kepala kepolisian setempat, pak boyan, Abdulloh dan dua saudaranya. Abdulloh terharu dengan menyaksikan ibu ibu dan pelapor saling berjabat tangan. Hingga masalah ini di nyatakan selesai dan berkas kasus di cabut.
Alhamdulillahirobbil ‘alamin semua berjalan aman-aman saja.
Dari kejadian itu ada pelajaran yang sangat berharga bagi Abdulloh. Yaitu seberapa hamba menutup-nutupi suatu masalah yang ia tidak mau masalah itu di ketahui oleh orang lain tapi kalau Alloh menghendaki lain maka yang terjadi adalah kuasa Alloh.
Masalah ibu yang mencoba di tutup-tutupi ternyata Allah membuka dan memberitahu Abdullah. Melalui skenario yang dibuat Allah, yaitu dengan Abdullah membaca surat panggilan yang dikirim pejabat desa secara langsung kepadanya.
Andaikan yang menerima surat bukan Abdullah mungkin Abdullah tidak tahu masalah ibunya.Yang kedua dengan kejadian itu Abdullah dapat membantu ibu memecahkan masalah setidak-tidaknya itu sebagai bukti ketaatan anak dan pengabdian anak pada orang tua. Yang ketiga Abdullah bisa belajar tentang bagaimana negoisasi kepada orang lain tentang satu kasus dan bagaimana solusinya dengan cara damai tanpa melalui proses hukum kepolisian.
Ya Allah Engkau memang hebat tidak sulit bagimu untuk menampakkan sesuatu yang dirahasiakan tak sulit pula Engkau menyembunyikan sesuatu yang tampak. Memang demikian. Dunia dan seisinya selalu dipantau oleh Allah. Dia tahu apapun yang terjadi pada setiap hambaNya.



Hidup penuh dengan cobaan
Kenyataan terkadang memyebabkan
hati terluka dan tersayat,
tapi itulah hidup yang harus diterima…………
yang didepan mata itulah kenyataan hidup 
4
Dari sekian kejadian alam dan kebeagaman masing-masing manusia ada kesan dalam diri Abdullah, salah satu temannya yang bernama ahmad adalah sosok yang tegar hidupnya dimulai dari keluaga yang sedang bahkan dibilang kurang. Ayahnya meninggal sejak ia masih kecil dengan meninggalkan enam nak yang masih yatim. Sehingga kepala keuarga pada saat itu ada di pundak sangibu
Sepeti anak pad aumumnya ahmad memulai pendidikannya di madrasah ibtidaiyah dilanjutkan dimadrash Tsanawiyah dan di madrasah Aliyah. Sekaligus mondok di pesantren dengan Yayasan yang sama maski agak berat sang ibu tetap berusaha untuk membiayai pendidikannya. Ibunya berharap kelak nanti bisa membantu ibunya dan adik-adiknya yang masih kecil. Dan ibu berharap banyak pada ahmad, ia yakin dengan ilmu apapun bisa di raih.
Tamat dari Madrasah Aliyah ahmad disuruh ibunya untuk pulang guna membantu keluarga ibunya sudah tidak mampu untuk terus membiayai, harapannya ahamad dapt membantu untk membiayai sekolah adi-adkinya.
Ahmad sosok yang disiplin, pintar dan rajin belajar maka tak heran sewaktu ada musabaqoh ( perlombaan ) di pesanternnya oleh walikelasnya ia di percaya untuk mengikuti lomba muhafadoh, dan hasilnya ia juara ke dua, sadang juara pertama diraih oleh santri yang bernama IMMAH, ma’lum santri ini temasuk santri yang tekun, rajin dan pintar.
Allah selalu punya jalan yang akan diberikan pada hambanya, ahmad terkesimah pada Immah, bukan hanya dari sikap dan kerajinannya meleinkan juga dari kemanisan wajahnya, lama ia pendam perasan itu ia mencoba untuk melupakan tapi tidak bisa. Hingga suatu hari ahmad dengan penuh keyakinan menulis surat yang isiny ia memngagumi Immah, bahkan ia nekat menyatakan untuk lebih dari sekedar teman. Lalu immah membalas dengan perasaan yang sama dan iapun sudah lama juga memendam perasaan itu, namun kerana ia sebagai seorang wanita sehingga ia malu untuk mengawalinya.
Perjalanan cinta ahmad dan immah tidak seperti remaja umumnya, pembicarannya hanya melalui surat mereka menikmati yang seperti itu karena mereka sadar sebelum ada ikatan yang sah mereka merasa tidak halal untuk saling berdekatan harapannya cinta mereka jalin adalah cinta yang benar-benar haqiqi tumbuh dari dalam hati nurani yang diridhoi Ilahirobbibukan nafsu birahi setiap mereka bertemu yang ada hanyalah perasaan berdebar seakan ada sesuatu yang berbeda, mereka tak bisa bicara seakan mulut terkuci suaranya hanyalah getaran hati, rasa kasih sayangnya hanya terpancar dari aura wajah masing-masing.
Cinta itulah yang membuat ahmad enggan untuk meninggalkan pesantren ia tetap bertahan meski sang ibi sudah tak sanggup lagi membiayainya. Ia terus berjuang untuk meraih cintanya, berat rasanya untuk jauh dari sang pujaan hatinya, disamping itu rasa hausnya akan cahaya ilmu membuat ia kuat dalam kekuangan. Justru ia lebih semangat belajar dalam dalam kondisi adalah sebuah tantangan
Suatu ketika saat datang bulan Ramadhan disaat jam makan sahur, Abdullah Tanya pada ahmad, “ ahmad kamu sudah sahur “ ?
“Belum” jawabnya Enteng.
“ kamu jajan di awrung atau masak sendiri “ Tanya Abdullah lagi. Ahmad menjawab “kedua-duanya tidak”
“ terus kamu sahur apa ?
“apa kata Allah” jawab ahmad dengan tenang .
kaget dan heran si Abdullah dengan jawaban itu ia membayangan seandainya yang menjadi ahmad adalah ia sementara uang tak punya dan besok harus puasa, akhirnya dengan rasa ibah Abdullah mengajak ahmad untuk makan sahur bersama. Dan yang menjadi heran Abdullah lagi kejadian itu bukan hanya satu kali tapi satu bulan penuh.
Sewaktu Abdullah dengan teman lain sibuk mengerjakan tugas sekolahnya ahmad tiba-tiba bilang
“ Abdullah saya ingin sukses tanpa gelar”
Abdullah tecengang dengan ucapan itu bagaimana tidak disaat orang-orang sibuk mencari gelar dan disaat dunia Pendidikan menuntut demikiaan, ahmad mempunya pinsip lain.
Cinta memang butuh pengorbanan status social dan kondisi keluarga bukan penghalang untuk terus meraih cintanya ia yakin cintanya adalah murni. Dengan cinta itulah ahmad lebih bergairah untuk terus berusahsa untuk menjadi yang terbaik cintanya itu yang membuat ia lebih dekat dengan Allah ia sadar tumbuh dan berkembengnya cinta atas dasar irodahnya.
Abdullah terkadang iri melihat Ahmad karena Abdullah belum pernah merasakan seperti apa yang di rasakan ahmad, Abdullah hanya bisa membaca setiap surat yang ia kirimkan kepada Immah, tapi Abdullah sadar jalan manusia berbeda semuanya telah di tentukan Oleh Allah. Menusia tidak berhak menyesali sesuatu yang terjadi, karena yang tejadi itulah tyang terbaik Abdullah hanya bisa berdo’a semoga Ahmad dan Immah jika memang cincatanya adalah murni mereka disatukan dalam ikatan yang sah hingga kesurga nanti. Abdullah mendapat pelajaran yang berhaga darinya tentang perjuangan meraih cinta yang hakiki dan tentang semangat belajar dalam keterbatasan, tentang berserah diri ( tawakkal kepada Allah ).
Merasakan belum pernah merasakan bagaimana manis pahitnya bercinta, Abdullah brtanya pada Ahmad yang sudah pernah mengalami. Abdullah ingin menerti bagaimana sebenarnya perasaan wanita . Ahmad lalu bercerita ”Wanita itu perasaannya sangat lembut
Ahmad heran sewaktu Tanya Abdullah bahwa ia sama sekali belum pernah secara langsung bercinta pada wanita, toh usia Abdullah adalah usia yang secara umum sudah selayaknya merasakan cinta. Jadi selama ini Abdullah belum pernah bercinta dan anehnya lagi Abdullah merasa nyaman dengan kondisi yang seperti itu. Ia enjoy menjalani hidup sendiri, mungkinkah ini efek dari kehidupannya sejak mulai kecil yang sudah terbiasa hidup sendiri. Ataukah factor agama, ataukah factor mental. Ahmad masih betanya-tanya…
Saat Ahmad tanya tentang madalah cinta, Abdullah bilang, “Entahlah Ahmad aku senidiri juga gak tahu. Aku suka wanita tapi sebatas mengagumi belum pernah mengutarakan perasaan pada wanita manapun. Aku gak tahu cinta itu yang seperti apa?”
Ahmad menggoda, “Ada yang suka kamu lho…!”
“Siapa yang suka pada laki-laki yang kuper dan pendiam ini, lagian tampang khan juga pas-pasan” , jawabnya merendah.
“Jangan siksa wanita Abdullah, kasihan wanita yang sudah berharap banyak , bagaimana seandainya yang berharap adalah kamu, sementara yang kamu harapkan tak memperdulikan kamu.” Bilang Ahmad.
“Ya, saya kan gak bersalah, salah siapa dia berharap. Wong saya gak tahu apa-apa!”, tandas Abdullah.
Jangan gitu, perasaan wanita itu lembut. Ia mudah tergores hatinya, Ingat ya…, Ibu kamu juga wanita. Nanti kalau kamu ditakdirkan menikah kamu akan punya anak wanita,” imbuh Ahmad.
Abdullah terdiam mendengar jawaban Ahmad. Pikirannya melayang membayangkan, apa benar…?
“Sudahlah Ahmad, aku mau belajar dulu, besok ada ulangan di kampus.” Tak berapa lama, mereka diam diri hingga tertidur.
Esok harinya Abdullah cerita tentang cinta kepada salah satu ustadznya, namanya Ustadz Hafidz. Beliau menikah pada seorang wanita yang sama sekali belum ia kenal, Ustadz Hafidz tahu calon istrinya itu saat akad nikah. Beliau dijodohkan sama kyainya dan istrinya masih ada hubungan keluarga sama kyai Ustadz Hafidz. Nyatanya sekarang sudah punya seoang putra dan seorang putrid dan keluarganya harmonis, jarang ada konflik.
Ahmad menanggapi,…
“Orang itu berbeda-beda Abdullah, istri ustadz kamu kan masih keluarga kyai jadi tau tentang memposisikan diri sebagai istri kalau kamu kan belum tau siapa calon istri kamu. Dan lagian kalau belum kenal itu perlu adaptasi yang lama. Kalau sebelum menikah sudah kenal dulu kan enak, tinggal meneruskan. Kan malah enak, pacaran setelah menikah tidak berdosa justru pahalanya besar daripada pacaran sebelum menikah itu kan berdosa.”
“Biasanya kalau sudah pacaran sebelum menikah istri atau suami akan kecewa. Ternyata tidak seindah waktu pacaran. Karakter aslinya akan terlihat. Disaat pacaran kedua belah pihak sama-sama merahasiakan sifat buruknya, yang ditampakkan sifat mesra dan baiknya.” jawab Abdullah.
“Ya, tergantung bagi suami dan istri, kalau didasari cinta murni, yang tulus dari hati maka akan menerima kekurangan masing-masing dan mereka justru salingmelengkapi kecuali kalau cintanya karena materi, atau status social atau fisik, maka benar kata kamu hasilnya adalah kekecewaan. Rosul sudah bersabda, “Wanita dinikahi itu karena 4 faktor :
1. Tentang nasab
2. Tentang harta
3. Tentang cantik
4. Tentang agama
Keempat factor itu harus diperhatikan calon suami.” Harus imbang. Apabila mau yang lebih baik, maka pilihlah yang factor agama. Jangan dibalik.”
“Dalam suatu makalah lain disebutkan, “Barang siapa menikahi wanita karena jabatan maka ia akan direndahkan Allah. Barang siapa menkahi wanita karena harta maka ia akan difakirkan. Barang siapa menikahi wanita kaena kecantikan maka ia akan kecewa. Maka nikahilah wanita karena agamanya.” (Termasuknya adalah aku lagi). Ingat itu Abdullah.” nasehat Ahmad.
“Gitu ya…, tak pikir-pikir dulu…”. Kata Abdullah sambil mengangguk-ngangguk kepala.
“Tapi entahlah Ahmad, aku gak tau biar Allah saja yang tahu. Dia lebih tahu urusnku.” Imbuh Abdullah
“Tawakkal itu bagus Abdullah, tapi manusia kan harus berusaha. Yang dinamakan tawakkal itu adalah menyerahkan pada Allah terhadap suatu hasil dari sesuatu yang telah diusahakan. Bukannya tawakkal itu yang penting pasrah tanpa usaha terlebih dahulu. Itu bukan pasrah tapi menyerah, kamu kalah sebelum bertanding kalau gitu,” tandas Ahmad.
“Terus aku harus bagaimana,” tanya Abdullah.
” Sebelum menjawab aku tanya dulu, sebenarnya dalam hatimu ada benih cinta nggak?” tanya Ahmad.
“Perasaan cinta setiap manusia kan punya. Cinta Allah, cinta Rosulullah, cinta pada guru, cinta pada oang tua, dan cinta pada sesama,” jawab Abdullah.
“bukan Itu… yang cinta pada sesama yang mau saya tanyakan, jujur sekarang ada yang singgah di hatimu tidak ?” Tanya Ahmad.
“Kalau special, belum ada, kalau sebatas mengagumi banyak.wajar kan laki-laki mengagumi seorang wanita ?” Jawabnya.
“Sekarang gini, kamu istihoroh saja, minta pilihan Allah, apa yang terbaik untuk kamu, remaja itu rawan Abdullah, banyak godaan kalau tidak waspada bisa terperangkap godaan syetan, naudzu billah.” Kata Ahmad sambil berdiri.
“sudah kapan-kapan disambung lagi aku mau belanja dulu, biasa di toko pak Salim, putrinya cantik he…he…he…, sudah ya assalamualaikum…” Ahmad beranjak meninggalkan Abdullah yang masih duduk di kamarnya.

5
Abdullah sangat ta’dzim pada ustadz Hafidz. Beliau alim dan mudah diterima berbagai kalangan, kaena sifat netralnya. Secara dhohir beliau orang yang gaul tau kondisi, secara bathin beliau sufi yang handal, beliau pernah member tahu Abdullah tentang manfaat menikah.
“Abdullah…, remaja kalau sudah mempunyai bekal dan sudah siap mental dianjurkan untuk segera menikah, agar supaya gejolak yang ada di bathinnya dapat diedamkan. Orang kalau sudah menikah itu bathinnya tenang, ibadah lebih khusyuk, berdo’a lebih tenang, bekerja lebih semangat, dan di saat pikiran kacau ada istri yang dibuat tempat curhat.”
“ Bathin seorang lelaki itu tidak bisa tenang sebelum ia menemukan belahan jiwanya. Allah itu selalu menciptakan makhluknya secara berpasangan, hati seseorang itu tidak satu tapi dua, yang satu di laki-laki dan yang satu di perempuan, sebelum hati itu bertemu maka hidupnya kurang tenang.”
“Disamping itu, menikah adalah sunnah rosul yang siapa saja yang mengikutinya dengan didasari itba’ (ikut) pada ajaan Rosul maka nikahnya dapat ternilai ibadah. Usia remaja itu usia yang banyak godaan, banyak tantangan, kalau kamu bisa bertahan bagus tapi kalau kalah dengan godaan, bisa berakhir tidak baik. Syaithon senang menggoda remaja, banyak caa yang syaithon lakukan.”
“Tapi semua itu terserah kamu,karena kamu yang melakukan. Orang belajar itu tidak ada habisnya, kalau kamu mengejar belajar semakin lama kamu akan merasa bodoh. Ilmu Allah sangat luas, belajar setelah menikah juga bisa, ibadahnya orang yang sudah menikah lebih utama daripada ibadahnya yang belum menikah.”
Abdullah hanya bisa bilang, “ya, pak… ya,pak…”









6
Sewaktu sekolah Madrasah Ibtidaiyah dulu, Abdullah mempunyai teman wanita. Ia kakak kelas terpaut 3 kelas, ia biasa dipanggil mbak Ti. Nasibnya tidak jauh beda dengan Abdullah dengan Abdullah. Hidup dalam keterbatasan. Yang membuat Abdullah termotifasi dari mbak Ti adalah kesabaran dan keuletannya, meski hidup dlam keluarga yang semuanya serba pas-pasan, mbak Ti tetap semangat dalam menempuh hidupnya. Malahan prestasi pendidikannya bagus. Hingga kini ia masih di pesantren. Bertahannya mbak Ti di pesantren bukan karena kiriman yang tak pernah telat. Mbak Ti hidmah (ikut) ndalem pak Kyai. Masak, mencuci, momong gus dan neng, mbak Ti tidak pernah gengsi menjalani semua. Ia sadar hanya dengan jalan itu ia bisa tetap bertahan di pesantren.
Meski sibuk dengan pengabdiannya, mabk Ti sekarang sudah hafal Al-Qur’an 30 juz, benar-benar semangat dan perjuangan yang luar biasa. Mbak Ti penah bilang sama Abdullah bahwa ia tertarik pada saudara sepupu Abdullah. Sebagai wanita ia malu untuk mengutarakan lebih dahulu sebagaimana umumnya wanita. Mbak Ti penah minta tolong Abdullah untuk mencoba nyinggung hal itu pada saudara sepupunya yang bernama Dol Faiz ia tidak beani mengungkapkan langsung,pernah Abdullah member saran untuk mengutarakan maksudnya langsung tapi mbak Ti malu untuk bilang mbak Ti bicara panjang lebar tentang perasaan wanita “Sebagai wanita ia memiliki perasaan yang berbeda dengan laki-laki. Ia hidup dengan perasaan, berjuta rasa yang tersimpan dalam benaknya rasa kasih dan kasihannya sangat kuat ia tak tega melihat kesedihan yang menyebabkan ia mudah mengalirkan air mata rasa ibanya tinggi sehingga ia rela mengorbankan jiwanya demi keselamatan jiwa lain ia sangat hati-hati dalam menjaga perasaan sehingga ia akan mudah tergores hatinya jika hatinya dilukai.
Hati wanita sangat peka terlebih dalam hal kasih sayang ia ingin dikasih dan mengasihi ia akan membalas yang lebih jika perasaannya merasa dikasihi, umumnya ia kurang bisa mema’nai kehidupan jika ia hidup dalam kesendirian. Ia butuh pendamping hidup yang mengasihi dan meyayanginya, ia merasa kurang percaya diri jika hidup dalam kesendirian, karena ia butuh pada pendamping yang menjadi tempat mengadu dan tempat mencurahkan isi hatinya. Hatinya akan merasa bahagia dan gembira jika ada yang memperhatikan. Ia juga senang jika dimanja dan dipuja. Ia akan meyayangi seorang kekasihnya, artinya jika ia telah mantap dan yakin dengan pilihannya maka ia akan meyayanginya seorang dan tidak mau menduakan kecuali jika memang sang kekasih telah menduakannya.
Secara status kewanitaannya wanita mempunyai sifat yang menjadi ciri khas kewanitaan ia adalah makhluk Allah yang kodratnya secara fisik maupun mentalnya lemah dibanding seorang lelaki sehingga jika ia tertimpa suatu permasalahan umumnya iamudah menyerah dan mudah mengambil keputusan serta menangis”
Sebelum itu Dol Faiz pernah ngomong-ngomong kalau dia mengidamkan wanita yang bisa member nasehat jika lupa, bisa mengingatkan saat salah. Dol Faiz ini orangnya agak mbeling ( ) mantan pacarnya bukan hanya dua. Tapi semenjak dia ikut kegiatan organisasi kepemudaan dia menjadi berubah, ia lebih senang mengikuti kegaitan organisasi seperti pengajian baca yasin setiap minggu dan acara-acara lain.
Perkenalan mbak Ti dengan Dul Faiz dimulai saat oganisasi mengadakan satu pertemuan dengan mengangkat tema “ Remaja dan Kenakalan”. Saat itu Dul Faiz iut terlibat menjadi panitia, ia menjadi ketua panitianya. Mbak ti mulai tertarik pada Dul Faiz sewaktu Dul Faiz meju dalam acara itu untuk memberi sambutan atas nama ketua panitia. Karena pertemuan itu mengangkat tema remaja, Dul Faiz menyinggung sedikit tentang remaja.
Teman-teman yang saya hormati…………..
Dalam diri manusia mulai sejak lahir sebagaimana yang telah dikemukakan Sigmund Freud seorang ahli psikolog dari Wina itu telah didorong oleh dua instink, yaitu :
1. Makan dan minum untuk mempertahankan hidup.
2. Seks untuk mempertahankan keturunan.
Keinginan makan dan minum itu karena ada ego yaitu perasaan yang mengarahkan pada energy (daya kekuatan) untuk mencari makan dan minum sedangkan keinginan untuk memenuhi seks disebabkan oleh adanya inplus libidu yaitu dorongan nafsu untuk berhubungan badan.
Remaja adalah satu masa dimana perasaan seseorang sering dibayangi keinginan-keinginan yang kuat yang didorong oleh dua instink diatas dan itu akan ada tanpa usaha, semua muncul tanpa disuga, manusia hanya bisa memutar volumenya tanpa bisa mematikan.
Dengan adanya dua instink itu para remaja lebih suka mengedepankan penampilan luar daripada penampilan dalam, disemua aktifitasnya mereka lebih suka dengan sesuatu yang berbau “wah” meskipun secara nalar yang jernih itu kebohongan yang nyata, suatu polesan yang terkesan memubadzirkan usia dan materi.
Diusia remaja pengaruh instink yang nomor dua sangatlah kuat. Hal itu dikarenakan tekanan produksi hormonnya sangat tinggi dan ditambah tumbuhnya kelenjar-kelenjar yang sangat sensitive, untuk lebih mengarahkan para remaja diperlukan adanya wadhifah (rutinitas) untuk mengisi kekosongan hidupnya, karena jika seorang remaja kuang aktifitas dalam hidupnya, maka ia cenderung memusatkan perhatiannya kea rah seksual, hal ini akan berakibat:
1. Adanya perkawinan yang belum cukup usia
2. Banyaknya emaja yang terjerumus dalam kemaksiatan
3. Timbulnya kenakalan remaja
4. Semaraknya pemerkosaan
Benar apa yang dikatakan bahwa “remaja adalah salah satu cabang dari sifat al-junnun (gila)” itu dikarenakan oleh kebiasaan para remaja yang kurang terkontrol. Mereka senang jika mendapat pujian dari pihak lain terlebih dari lawan jenisnya sehingga untuk meraih itu ia akan melaksanakan semua cara yang dapat dikerjakan tanpa memperdulikan dampak yang akan terjadi.
Diusia remaja juga merupakan masa puber dan masa pencarian jati diri, dimana para remaja membutuhkan adanya pengakuan. Mereka berusaha untuk menampakkan dirinya sering terbesit dalam hatinya kata-kata “Inilah saya, saya yang paling bisa, saya yang paling benar” mereka sangat jaga gengsi.
Puber yang menjadi sifat bawaan dari remaja itu menyebabkan adanya keinginan untuk memuaskan batinnya yaitu dengan cara mereka yang istilahkan “cinta”. Meskipun itu hanya sebatas cinta monyet atau cinta gombal, menginjak di usia peber itu juga mereka sering melakukan usaha-usaha demi meraih kepuasan yang meraka cari. Umumnya membuat istilah –istilah dalam bercinta seperti pacaran, TTM (teman tapi mesra), dll. Toh semua itu selamanya tak akan pernah ditemukan dalam ajaran islam, bahkan dalam islam hukumnya berdosa.
Cinta adalah sebuah ungkapan yang membuat telinga merasa senang mendengarnya, membuat lisan ketagihan untuk mengucapkannya, membuat hati merasa tergugah untuk bangkit dan membuat hidup lebih terasa hidup. Cinta yang hakiki adalah miliknya Alah dan Rosulnya, untuk sesame makhluk merak hanya mendapat jatah rasa mailul qolbi (kecondongan) tidak boleh lebih.
Disisi lain usia emaja adalah usia produktif, jika kesempatan itu dimanfaatkan oleh para remaja niscaya ia akan memperoleh suatu hasil yang memuaskan, karena Allah dengan maha bijaksananya akan membalas sesuai usaha yang dilakukan hambanya. Sebagaimana sabda Nabi pada Aisyah :
اجرك على قدر نصبك
Artinya : “Pahalamu itu tergantung atas kadar kepayahanmu.”
Begitu juga dalam kaidah fiqhiyahnya الاجر بقدر التعاب
Ilmu pengetahuan lebih mudah ditransfer kepada para remaja. Hal itu disamping remaja belum banyak berfikir tentang makna kehidupan juga karena daya ingatnya lebih tajam disbanding saat lanjut usia. Sebagaimana Imam Syafi’I hafal Al-Qur’an dan Hadits sebanyak 1.000.000 hadits dalam usia yang belum lanjut, begitu juga Imam Mujtahid yang lain baik mujtahid mutlaq ( Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’I, Imam Ahmad bin Hanbal) atau mujtahid madzhab (Imam Nawawi dan Imam Rofi’i) dan juga mujtahid fatwa (Imam ibnu Hajar dan Imam Romli) semua hafal Al-Qur;an dalam usia yang masih belia.
Demi membantu proses mudahnya transfer ke dalam sanubari remaja, dibutuhkan adanya sifat kedewasaan yaitu sifat yang mengedepankan akal sehat dengan hati-hati dalam memutuskan segala bentuk tindakan yang akan dikerjakan, yang selalu melihat kedepan tentang resiko yang akan ditimbulkan dari adanya suatu aksi dan dengan mengurangi segala hal yang tidak ada manfaatnya. Dewasa juga bisa diartikan sifat yang mampu membedakan mana yang akal dan mana yang nafsu.
Sewaktu Abdullah menyampaikan bahwa mbak Ti suka padanya. Dul Faiz tak menjawab apa-apa. Sambil tertawa ia bilang, “ada-ada saja kamu saya belum bisa kerja nanti mau diberi makan apa, apa mau dikasih makan cinta.”
Demikianlah yang disampaikan Dol faiz dalam sambutanya.
Bertahun-tahun Dul Faiz tetap dengan sikap cueknya, sementara mbak Ti terus menunggu jawaban. Tak jarang mbak Ti curhat pada Abdullah, Abdullah sebenarnya juga bingung mau bantu apa, Abdullah sendiri belum pernah merasakan bercinta pada wanita. Namun dengan caranya sendiri, ia mencoba untuk membantu mbak Ti hinga suatu hari, Dul Faiz titip surat pada Abdullah untuk diberikan pada mbak Ti. Ia sendiri tidak tahu apa isi surat itu, karena dibungkus kertas hitam.
Pukul 19.00 malam kamis, mbak Ti mengajak bertemu dengan Abdullah. Belum sempat bilang apa-apa mbak Ti menangis dengan sejadi-jadinya, Abdulah sempat bingung dan mencoba menenangkan mbak Ti, dan menanyakan ada apa sebenanya. Mbak Ti tidak bisa bicara apa-apa cumin bisa menyodorkan suat yang dulu dikirim Dul Faiz.
Setelah dibaca oleh Dul Faiz baru tahu ternyata itu surat undangan pernikahan Dul Faiz dengan wanita pilihannya yang sebenarnya sudah lama sebelum mbak Ti mengungkapkan perasaannya. Abdullah menenangkan hati mbak Ti dan bilang, “sudahlah mbak Ti nggak usah disesali, mungkin belum jodoh kamu, Allah punya encana lain yang insya Allah lebih baik mbak Ti akan mendapatkan suami yang lebih baik, yang sabar mbak Ti.”
Allah selalu menolong hambanya yang dalam kesusahan. Beberapa bulan berikutnya mbak Ti dipinang oleh seorang ustadz aygn hafal Al-Qu’an juga, ia laki-laki yang sholeh dan bermartabat, hinga akhirnya menikah. Selamat menempuh hidup baru dengan penuh kebahagiaan semoga Allah selalu memberikan yang terbaik bagi mbak Ti dan keluarga, jangan lupa aku didoakan semoga ketularan seperti mbak Ti.







7
Segala keterbatasan yang ada dalam diri Abdullah menjadikan motifasi tersendiri. Ia lebih semangat untuk meraih hakikat hidup yang lebih berarti, apa lagi ia selalu mengingat kata ibunya, “Nak…, inilah ibu dan bapak, kami hanya bisa memberimu seperti yang kini kamu rasakan, aku menangis saat melihat temanmu mempunyai sepeda, sementara kamu kemana-mana jalan kaki atau mbonceng temanmu. Temanmu memakai pakaian bagus sementara kamu hanya seperti ini. Yang tabah ya nak…, suatu saat nanti ini bisa berubah. Allah tidak akan terus menerus memberi cobaan pada hambanya yang lemah.”
“Sekuat tenaga ibu dan bapak terus memotifasi kamu untuk belajar setinggi mungkin, karena hanya dengan ilmu pengetahuan kesuksesan akan diraih. Kelak jika kamu ditakdirkan Allah menjadi orang yang sukses jangan lupa pada yang lemah, inagt masa-masa sulitmu.”
“Kemarin kita tidak jadi memenuhi undangan gurumu saat ada resepsi, karena kita tidak punya sepeda untuk kesana, kemarin pinjam tetangga tetapi tidak menemukan. Waktu itu ibu menangis dalam hati melihatmu dan ayahmu yang sudah siap pergi, semua sudah disiapkan tapi tidak jadi pergi,maafkan ya nak…
“Jalur hidup kita seperti ini. Semoga kamu besok jadi yang lebih baik, bukan hanya di dunia tapi kelak juga di akhirat nanti.”
Setiap inagt nasehat ibu, Abdullah semakin giat dalam berusaha meski melalui proses yang berbelit-belit, akhirnya Abdullah dapat menyelesaikan pendidikan di pondoknya. Bukan hanya itu ia bisa menamatkan S-1 dengan gelar sarjana pendidikan agama islam. Sebenarnya bukan gelar yang diharapkan Abdulah, tetapi Abdullah melihat zaman yang menuntut untuk itu. Kelak kedepan Abdullah ingin meraih gelar professor doctor dalam bidang agama islam.
Ibu, bapak serta saudara-saudara Abdullah bangga luar biasa terhadapnya, tidak hanya keluarga teman sejawat juga menyambut antusias Abdullah yang sudah mempunyai gelar sarjana. Mereka awalnya tidak mengira karena keterbatasan Abdullah, justru teman-temannya yang kondisi financialnya lebih sekarang nganggur di rumah.
Sebagai rasa harunya, Abdullah disuruh menjadi narasumber dalam seminar yang diadakan organisasi yang dulu diperjuangkan. Abdullah sengaja memilih tema, “Keterbatasan adalah Kekuatan.” Inilah yang disampaikan Abdullah,
Hakikat Hidup Bahagia meraih sukses dari kekurangan

Saudara seperjuangan yang saya banggakan……..
Saya disini sedikit akan membicarakan tentang
KEKURANGAN ADALAH KEKUATAN dan HIDUP BAHAGIA
Semua yang ada dialam fana’ ini diciptakan oleh Allah dengan berpasang-pasang ada siang ada malam ada matahri ada rembulan ada baik ada jelek ada kelebihan karena adanya kekurangan ada pandai ada bodoh ada kaya ada miskin ada kesuksesan karena adanya kegagalan ada laki-laki ada wanita dll. Masing-masing pasangan akan selalu ada dan tidak bisa dipisahkan. Jika seorang sedang mengalami senang maka tunggu ia akan merasakan sedih. Begitu juga bila terdapat orang yang memiliki sesuatu maka tunggu ia akan kehilangan sesuatu itu, bila ada orang yang sedang dalam dilemma sabar dan tunggu dilemma akan menjadi bahagia tidak heran pula jika ada kekurangan maka disitu terdapat kelebihan.
Setiap insan ditakdirkan dalam kondisi lemah sebagaimana firman Allah
وخلق الأنسان ضعيفا
Artinya : “manusiadiciptakan dalam keadaan lemah"
manusia mempunyai keterbatasan dan kekurangan,kondisi setiap orang itu telah ditentukan Allah sesuai dengan kapasitasnya sebagai manusia,setatus social yang berbeda serta keberadaan financial yang berbeda juga telah disesuaikan dengan kapabilitas seseorang dan Allah tidak akan membebani apa yang manusia tidakmamou menangggungnya,dalam surat Al-baqoroh Allah berfiman:
Artinya " Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma'aflah Kami; ampunilah Kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
Apabila terdapat seseorang dengan kondisi ekonominya dibawah setandar umum, atau terdapat orang yang sedang sakit atau keadaan status social yang rendah dimata umum, itu karena mereka sanggup menerima dan menjalani hidup dengan kondisi yang seperti itu dan itu merupakan jalan terbaik baginya jika mampu mencerna hikmah dibalik semua realita yang dialami,namun sayang terkadang manusia kurang tanggap justru pikiranya selalu memberontak dan lebih jauh yaitu mereka menyalahkan Allah.
Kebodohan yang tidak disengaja,kemiskinan serta kondisi fisik yang kurang menguntungkan menurut khalayak bukanlah merupakan aib yang ditakuti justru hakikatnya ia mempunya peluang besar untuk sukses,sebodoh apapun seseorang pasti punya kelebihan dibidang tertentu dan sejelek apapun bentuk fisik pasti ia mempunyai kelebihan dan semiskin apapun seseorang pasti ia mempunyi kelebihan.
Maka jalan menuju suksesnya adalah bagaimana ia mengasah terus setajam mungkin kelebihan yang ia miliki manfaatkan segala yang bisa dimanfaatkan, namun harus tetap berada direl yang benar
Banyak sudah orang sukses berangkat dari kekuranganya,ai mampu mema'nai kondisi kemudian ia terpacu dengan kondisi yang demikian,seseorang tidak perlu hawatir dan cemas dengan kekurang yang ada dalam dirinya justru ia harus bangga karna kesempatan telah berada didepan mata,sukses telah menanti tinggal bagaimana ia memaksimalkan kekurangan itu.
Sukses bukan berarti kaya,pandai dan jabatan tinggi namun sukses adalah bagaimana ia mampu memenej hati untuk selalu menerima(Qona'ah)terhadap apapun yang telah diberikan Allah,uang bukan jaminan begitu juga status social bukan jaminan, terbukti banyak pejabat yang hidup dalam penjara,pengusaha dipenjara.
sukses adalah perasaan nyaman, tenang dan damai dengan segala yang ada sambil terus berusaha untuk menjadi lebih baik,dalam urusa dunia ia melihat yang dibawahnya namun dalam urusan Akhirat ia melihat yang diatasnya,tidak sebaliknya karma ketika melihat yang lebih tinggi dalam urusan dunia maka ia akan gelisah dan sakit hati yang sulit ditemukan obatnya karma dunia bagaikan "ngombe banyu segoro"(orang dahaga minum air laut) tentu tak akan membuatnya segar justru semakin tamabah dahaga
dalam salah satu kalam mutiara disebutkan :
ليس المسكين مسكينا بعدم المال ولكن المسكين بعدم العلم
"Bukanya hakikat miskin karma tidak adanya harta tapi miskian disebabkan tidak adanya ilmu"
Buat apa kaya kalau kaya menjadinya orang yang tak bermoral, buat apa pandai kalau kepandainya dibuat menipu yang lain, dan buat apa cantik,ganteng kalau cantik dan gantengnya membuat ia tergoda serta menjadikan fitnah yang semuanya justru menjadikan sikap angkuh,sombong
"ojo dumeh sugeh banjor dosemugih"
"Nabi Sulaiman luwih sugeh gelem sembahyang"
"ojo dumeh bagus banjor dogemagos"
"Nabi Yusuf luwih bagos gelem sembahyang"
"ojo dumeh ayu banjor dokemayu"
"Siti Fatimah luwih ayu gelem sembahyang"
"ojo dumeh pinter banjor dokeminter"
"Nabi Muhammad luwih pinter gelem sembahyang"
Oleh karena itu raih sukses dari kekurangan,penulis tidak mengajak untuk hidup dalam kondisi tidak punya namun materi yang penulis sampaikan mengharap bisa memberi kesan moral serta bersifat membesarkan hati pada ikhwan muslimin muslimat yang sedang dalam kondisi kekurangan sesuai standar umum,tidak perlu cemas dan gelisah dalam mengahadapi semua realita, itulah jalan terbaik tinggal bagaimana mensikapi dan memenejnya,sebagai manusia yang hidup didunia maka perlu memiliki dunia dan yang lebih penting adalah menyiapkan buntuk kehidupan di Akhirat yang merupakan hakihat kehidupan,
Jika manusia mau bersunguh-sungguh serta menerima apa adanya dengan selalu berusaha memperbiki diri maka tidak menutup kemungkinan nasib akan berubah menjadi lebih baik Allah mampu meubah nasib seseorang atas kehendakNya,manusia dalam hal-hal tertentu harus tetap optimis yakin dengan sifat belas kasihnya Allah (Al-Rohman),
tak heran jika ada seseorang yang tiba-tibamenjadi kaya, tiba-tiba berubah menjadi miskin,menjadi ini menjadi itu itu semua adalah irodah Allah
Allah berfirman dalam sutat A-Ro'd ayat :38-39
Artinya"dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu).
Allah menghapuskan apa yang dia kehendaki dan menetapkan (apa yang dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh)"
Apapun bisa terjadi tak ada yang tidak mungkin dan realita yang didepan mata bisa berubah bahkan nasib sekalipun karna jika Allah berkehendak maka pasti akan terwujud sebagai mana arti ayat ahir dari surat yasin
''Sesungguhnya keadaan-Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah Berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia."tidak ada yang sulit bagiNya,
Artinya"Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia"
Nasib bisa berubah jika ada usaha sungguh-sungguh dari manusia, nasib yang bisa berubah sesuai usaha ini disebut(Qodzo' Mu'allaq) sedang nasib yang tidak bisa berubah disebut Qodzo' Mubrom.

HAKIKAT HIDUP BAHAGIA
Saudara-saudara sekalian………….
Untuk mencapai bagaimana merasakan hidup bahagia diperlukan adanya usaha-usaha kearah itu. Diantara cara meraih hidup bahagia adalah menyikapi kenyataan yang ada pada diri dan lingkungan dengan ketulusan serta kerelaan hati dalam menerimanya. Hal-hal yang berkaitan dengan jasmani yang meliputi kesehatan kecantikan, kekurangan atau kelebihan fisik dll. Ataupun yang berkaitan dengan rohani seperti kapasitas serta kapabilitas yang ada ketenangan atau kerusakan semuanya perlu disikapi lapang dada dan berkeyakinan itulah yang terbaik
Bahagia adalah suatu perasaan yang ada pada hati, perasaan itu tidak berwujud namun bisa berkurang dan bisa berkembang, perasaan bahagia tidak bisa diukur oleh materi dan status social perasaan itu murni berasal dari lubuk hati yang paling dalam. Yang tumbuh dan berkembang seiring ketulusan hati dalam menerima semua realita. Menyikapi dengan penuh keikhlasan, kerelaan serta tidak meronta dan memberontak serta selalu husnudhdhon pada Allah.
Bentuk kebahagiaan itu relative artinya modelnya berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya karena kebahagiaan itu tidak bias dirumuskan kenyataan yang dianggap orang lain itu suatu keindahan serta kebahagiaan belum tentu sama yang dirasakan pelakunya kepemilikan rumah mewah, mobil mewah, status social tinggi belum menjamin menjadikan kebahagiaan bagi pemiliknya. Semisal rumah sakit bertaraf international dengan ditunjang fasilitas yang memadahi penuh hiasan terlebih diwaktu malam kelihatan anggun justru penghuninya 99% adalah menderita. Sebaliknya rumah beratap genteng berlantai tanah jauh dari keramaian justru anaknya banyak keinginannya tidak aneh-aneh dan terasa nyaman bisa berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya dengan penuh canda tawa. Jadi intinya keberadaan financial yang lebih, keunggulan dalam status social itu bukan jaminan seseorang bias bahagia namun begitu perlu diingat orang tidak punya juga tidak selalu menerima dan bahagia.
Menyikapi kenyataan seperti yang telah disebutkan diatas saya katakana hidup sudah ada yang mengatur, manusia tinggal menjalankan apa adanya. Jika dikehendaki punya maka tidak akan kemana dan jika dikehendaki tidak punya maka dicari dimanapun juga tidak akan menemukannya namun manusia perlu berusaha karena siapapun tidak ada yang tau takdirnya apa ia bodoh, pandai, kaya, miskin, bahagia, nista dll. Manusia diberi akal untuk memilih mana yang harus mereka kerjakan dan usahakan. Manusia perlu kerja keras untuk meraih impiannya :
همة الرجال فوق الجبال
"Cita-cita seseorang itu setinggi gunung"artinya orang bercita-cita itu cita-cita yang tinggi sekalian biar lebih memacu untuk selalu berusaha dan berkarya
Sikap seorang terhadap yang lain harus positif tinking (husnudhdhon) karena jika sebaliknya yaitu perasangka buruk maka akan menyebabkan penderitaan pada diri sendiri yang tak berujung. Sertiap tarikan nafas akan terasa pedih dan gelisah. Menjadikan gerakan tidak bebas terbatasi oleh hal yang dibuat sendiri oleh karena itu jika melihat orang lain bertindak yang kurang wajar menurut rasional seorang maka orang itu tidak boleh menyalahkan, siapa tau kebahagiaannya ada disitu jangan menyalahkan pendiam, pemalas dan yang lain siapa tau kebahagiaannya ada disitu. Jangan dipaksakan seperti yang dirasakan seorang karena status sama tidak menjamin kebahagiaan yang sama. Sesama pejabat perasaan dan kebahagiaannya tidak sama. Sesama polisi, guru, petani, pedagang, pelajar, karyawan perasaannya juga
Namun perlu digaris bawahi yang tidak boleh mematikan karakter orang lain itu jika tidak ada keterkaitan dengan syariat dan jika ada anjuran maka boleh untuk memaksakan kehendak orang lain.
Nabi bersabda yang Artinya "barang siapa melihat suatu kemungkaran maka ia wajib merubahnya dengan tangan (kekuasaan jika ia mempunyai kekuasaan)apabila tidak mampu maka dengan lisan (memberi pencerahan bila ia termasuk ahli memberi mauidzoh)dan apabila tidak mampu kedua-duanya maka dengan hatinya(ingkar dengan hati)demikian itu(ingkar dengan hati)merupakan paling lemahnya iman"
Setelah panjang lebar mengupas masalah kekurangan dan tentang hidup bahagia,sebagian peseta Tanya
“Mas Abdullah……saya punya adik perempuan, dia manis lo kalau mas mau bisa hubungi saya”
Abdullah dengan enteng menjawab “saat ini saya belum siap”
Terus sampai kapan harus begini? tanya lagi orang itu
“Aku juga gak tahu hanya Allah yang tahu” jawab Abdillah santai
ikhtitam
Ma'na cinta telah dibahas diatas, Allah Swt telah menciptakan manusia dengan berbeda-beda karakter,ras,bahasa,warna kulit,kultur dan budaya disamping itu sebagai dalil atas kemaha kuasanya Allah juga untuk mendidik manusia agar bersikap dewasa dalam menghadapi segala perbedaan.
Setiap individu mempunyai karakter dan keinginan yang berbeda,hal itu jika tidak disikapi dengan berfikir dewasa maka akan menjadikan kegaduhan dalam hati,umumnya seseorang menginginkan orang lain agar bersikap sama dengan yang ia kerjakan ia cenderung untuk memaksakan kehendak demi memuaskan batinya,
Semisal seseorang yang mempunyai sifat pendiam maka ia cenderung memaksakan orang untuk bersikap sama ia akan mecari pendukung dengan dalil atau upaya lain, begitu juga sebaliknya serta sifat-sifat lain dan jika keinginanyan tidak terpenuhi maka ia akan merasakan kegaduhan yang sebenarnya dibuat sendiri yang pada ahirnya dapat memperberat juga membatasi hidup yang mestinya tidak perlu
Setiap orang akan melakukan aktifitas sehari-hari sesuai karakter pembawaanya dan sulit jika dipaksaan untuk bersikap berbeda denga sifat aslinya, seandainya bisa itu mungkin terpaksa yang tidak akan berjalan lama tak jarang keterpaksaan menjadikan ia tertekan,dan jika kecenderungan seseorang untuk memaksakan karakter orang lain terus dipicu maka tak jarang pula akan terjadi percekcokan diantara sesama dan berujung pada permusuhan diantara sesama,maka jalan terbaik adalah sikapi semua perbedaan dengan penuh kecintaan terutama cinta pada Allah yang Dialah sebenarnya yang menciptakan perbedaan itu,dalam surat Al-Rum ayat: 22 disebutkan
Artinya" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang Mengetahui"
Begitu juga dalam ayat :
artinya” wahai manusia sekalian sesungguhnya kami telah menciptakan kalian semua dari laki-laki perempuan bangsa kabila agar kalian saling mengaenal".
Kedua ayat diatas jalas bahwa manusia diciptakan dengan kondisi berbeda-beda yang tujuan Allah menciptakan itu agar mereka saling mengenal satu sama lain bukan saling bermusuhan.Apabila dalam mensikapi segala perbedaan dengan rasa benci maka sama saja ia membenci Allah karna yang menciptakan perbedaan adalah Allah dan tak diragukan bila membeci Allah ancamanya adalah siksaan pedih
Penulis kira semua orang ingin menjadi yang terbaik dalam segala bidang terlebih keintelektualanya ingin diakui oleh publik dan apabila semua menginginkan hal yang sama lantas siapa yang menjadi tidak paling baik.
Adanya bodoh karna ada yang pandai,adanya baik karna ada yang jelek,adanya miskin karna ada yang kaya dan seterusnya,dua perkara selalu menjadi pasangan yang tidak bias dipisah,maka bagi yang bernasib menjadi orang pandai wajib bersyukur dan menggunaka kepandainya untuk memberi pengertian pada yang belum bisa,dan bagi yang belum bisa maka berusahalah dengan sungguh-sungguh dan harus ingat pandai bukan kewajiban yang wajib adalah berusaha apapun hasilnya,kedua kondisi yang berbeda ini tidak boleh ada yang saling memaksakan kehendak kecuali kalau memang dianjurkan dan membawa kemaslahatan bersama sepeti paksaan orang tua kepada anak untuk sekolah,mengaji seperti paksaan guru terhadap siswa agar terus belajar dan berkarya
Memaksakan kehendak orang lain diperbolehkan itu dalam koledor dan luang lingkup kebaikan,apabila dipaksakan ternyata yang bersangkuta juga tidaktergugah hatinya maka harus disikapi dengan arif karna yang membuat demikian adalah Allah manusia tidak akan pernah mampu merubah
Dalam salah satu ayat Allah berfirman :
Artinya " sesungguhnya engkau (Muhammad)tidak mampu memberi petunjuk pada siapapun yang engkau cintai akan tetapi Allah yan akan menunjukan pada siapa saja yang Allah kehendki"
Sewaktu melihat tayangan sinetron yang ditayangkan dalam TV penonton akan menyaksikan berbagai adegan yang terkadang menegangkan, mencemaskan, menggelikan penonton hanya menikmati acara itu tanpa bisa merubah dan pemeran juga akan
pambawaanya dengan baik dan yang paling penting adalah menyikapi perbedaan dengan penuh kerelaan karna semua itu adalah settingan dari Allah Swt.
Maka sikapi semua perbedaan dengan rasa cinta yaitu cinta pada takdir Allah
Semoga amal penulis ini diterima dan dijadikan sebagai awal menuju sukses dunia akhirat amin….
Malang 26-02-2010
Penulis

Nur Aziz

1 komentar: